GenPI.co - Nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto awalnya digadang-gadang akan menjadi calon terkuat di kontestasi 2024.
Hal itu mengingat, Presiden Joko Widodo sudah menginjak periode kedua dan tak bisa mencalonkan diri lagi.
BACA JUGA: Mbah Mijan Terawang Prabowo, Sandi, dan Anies di 2021, OMG!
Di sisi lain calon-calon penantang belum memiliki nama yang cukup mentereng.
Namun, baru satu tahun asa itu coba dijaga, arah angin seperti sudah tak berpihak ke Prabowo. Pelan-pelan namanya menurun.
Berkaca dari survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya. Nama Prabowo Subianto melorot dan tak lagi menempati posisi pertama.
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus menilai penurunan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai kandidat Capres 2024 mendatang bukanlah hal yang mengherankan.
BACA JUGA: Posisi Prabowo Tidak Aman, 3 Tokoh Top Siap Menjegal
Lucius menduga strategi politik Prabowo, utamanya pasca-Pilpres 2019 telah melahirkan lubang kekecewaan yang besar bagi para pendukungnya.
“Pasca-Pilpres 2019 (Prabowo) memang nyata-nyata mengecewakan sebagian besar pendukungnya,” ujar Lucius kepada GenPI.co pada Minggu (3/1).
Setelah pesta politik bertensi tinggi itu, Prabowo seperti meninggalkan pendukung fanatiknya sendirian.
Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi, yang merupakan rivalnya pada Pilpres 2019.
“Inkonsistensi sikap Prabowo memang berisiko pada munculnya kekecewaan,” kata Lucius.
Dengan sisa waktu yang ada menuju Pilpres 2024, Prabowo mesti bergerak cepat mengobati rasa kecewa para pendukungnya.
Tentu, hal itu berlaku ketika ia ingin maju kembali pada Pilpres 2024.
“Jika tidak segera diatasi, akan semakin menggerogoti kepercayaan pemilih Prabowo,” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News