Akademisi Top Bongkar Fakta Ngeri, Sandiaga Uno Mati Kutu

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menyorot tindakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang dinilai mempromosikan wakaf.

Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung mengatakan bahwa Sandiaga Uno tidak memiliki kapasitas untuk berbicara soal wakaf. Sebab, menurut Rocky hal tersebut di luar bidangnya.

BACA JUGA: Aksi Gatot Nurmantyo Bikin Melongo, Aktivis KAMI Akhirnya Pasrah

Rocky Gerung menerangkan, Sandiaga Uno seharusnya fokus pada pengembangan pariwisata dan ekonomi yang kreatif untuk meningkatkan pendapatan negara.

"Kreativitasnya di mana kalau sekadar minta orang keluarin bagian wakaf untuk pemerintah?" kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung berpendapat bahwa dalam ranah wakaf, kalangan ulama atau mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) akan jauh lebih relevan.

"Kalau yang ngomong HRS, mungkin didengar. Kalau yang ngomong Sandiaga atau Sri Mulyani, ya, nggak didengar, karena bukan bidangnya," beber Rocky Gerung.

BACA JUGA: Nasib 4 Shio Berubah Total, Hoki Tembus Langit, Siap-Siap Tajir

Menurut Rocky Gerung, wacana soal wakaf ini akan sangat mempermalukan Indonesia di mata dunia lantaran dinilai sangat absurd.

Rocky Gerung juga mengatakan bahwa, selama ini pemerintah telah gencar menjadikan isu-isu radikal, teroris, ekstremis yang selalu dikaitkan dengan umat Islam.

Akan tetapi, kini pemerintah justru ingin meraup dana yang dihimpun dari umat Islam itu sendiri.

"Pikiran-pikiran semacam itu membuat orang berpikir dan ambil kesimpulan bahwa negara sudah bangkrut, karena itu dia mengemis pada mereka yang dianggap ekstremis," ungkapnya.

Rocky Gerung juga menilai Sandiaga Uno sebagai figur yang membawa harapan baru bagi masyarakat, saat ini sudah bergeser. 

Sebab, saat ini Sandiaga Uno dinilai menjadi bagian dari kabinet yang suka membohongi rakyat, sehingga saat ini sudah tidak dipercaya lagi.

"Itu konsekuensi dari tindakan Sandi yang meninggalkan pikiran rakyat dan bergabung dengan pikiran kekuasaan," pungkas Rocky Gerung.(*)