GenPI.co - Natalius Pigai membuka ruang pertemuan dengan Permadi Arya atau Abu Janda. Pintu sudah dibuka. Kalau mau, Abu Janda bisa bertamu.
Sebelumnya, keinginan untuk bertemu datang dari Abu Janda. Dia mengatakan niatan itu usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait cuitannya di Twitter. Cuitannya dianggap berbau rasisme.
BACA JUGA: Sukses Ramai-ramai, Wetonnya Jaya dan Kaya Raya
“Memang saya belum ada komunikasi. Saya justru ingin (bertemu Natalius Pigai),” ujar Abu Janda kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2021).
Ruang diskusi dan silaturahmi pun kian terbuka lebar. Abu Janda mengatakan kalau dirinya tidak mau Natalius Pigai dihina netizen.
Maklum, ketika Abu Janda membalas tweet Pigai, banyak followers-nya yang melakukan body shaming ke Pigai.
BACA JUGA: Didatangi Rezeki, Keberuntungan Shio Mengalir Sampai Bikin Keki
“Jadi karena memang dari saya tweet nggak sampai sejam sudah saya hapus. Kenapa? Karena followers-followers saya itu jadi body shaming ke Bang Pigai. Karena aku nggak mau Bang Pigai jadi sasaran body shaming. Itulah aku hapus,” ucap Abu Janda.
Natalius Pigai melihat ini sebagai itikad baik. pun mengizinkan cuitannya di Twitter untuk dikutip.
“Untuk dan atas nama pribadi saya perbolehkan anda (Abu Janda, Red) untuk bertemu,” kata Natalius Pigai lewat akun Twitternya, Jumat (5/2/2021).
BACA JUGA: PBB Pakai Tangan Besi, Kudeta Militer Myanmar Bisa Dibuat Lemas
Natalius menyebut dirinya memahami risiko sebagai pekerja kemanusiaan. Karena itu, dia tidak pernah terpikir untuk memenjarakan atau melaporkan siapa pun.
“Saya hanya lilin kecil di lorong kegelapan! Saya tahu itu risiko sebagai pekerja kemanusiaan. Tidak pernah terpikirkan untuk memenjarakan/melaporkan,” tambah Natalius Pigai. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News