GenPI.co - Menko Polhukam Mahfud MD turut merespons ucapan Wakil Presiden Ke-12 Jusuf Kalla (JK) terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Mahfud dalam video siaran pers yang diterima Senin (15/2) dini hari menegaskan bahwa pemerintahan sangat terbuka terhadap kritik dari masyarakat.
BACA JUGA: Sindir Jokowi, Ucapan Jusuf Kalla Bikin Melongo
Sebelumnya, acara Mimbar Demokrasi Kebangsaan PKS DPR RI, Jumat (12/2), JK melempar pertanyaan, mengenai bagaimana cara mengkritik agar tak dipanggil polisi.
"Pernyataan Presiden Jokowi, kalau pemerintah terbuka terhadap kritik adalah sikap yang sungguh-sungguh. Itu menjadi sikap dasar pemerintah," ucap Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menekankan bahwa kritik adalah keniscayaan dalam berdemokrasi. Hal itu diperlukan agar pemerintahan dapat berjalan lebih baik.
“Silakan kritik kalau memang diperlukan perbaikan bagi pemerintahan," ujar Mahfud.
BACA JUGA: Megawati, Jusuf Kalla, Prabowo, Siapa yang Taringnya Masih Tajam?
Pria asal Madura itu juga menegaskan bahwa jika ada yang kritik dan kemudian dilaporkan ke polisi, maka itu juga menjadi kebebasan yang dijamin oleh demokrasi.
"Bahkan keluarga Pak JK juga melapor ke polisi...Tidak apa-apa melapor, lalu polisi melihat apakah ada kasus kriminalnya atau tidak," ujarnya.
Ditambahkan Mahfud, saat menjabat sebagai wakil presiden, JK juga mengalami dilema mengenai kritik-mengkritik ini.
Ia lantas menyebut beberapa nama-nama seperti Saracen, Muslim Cyber Army, dan Piyungan yang muncul saat JK mendampingi Jokowi di kursi pemerintahan.
"Jika ditindak orang ribut, jika tak ditindak juga orang ribut. Inilah demokrasi,” tandasdia.(ANT)
BACA JUGA: Pengamat Bongkar Taktik Jokowi untuk Gibran Terkait Pilkada 2024
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News