Pengamat Politik Top Umumkan Jokowi-Prabowo Maju Pilpres 2024

19 Maret 2021 06:15

GenPI.co - Pengamat Politik Muhammad Qodari blak-blakan membeber alasan mendukung Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan M Qodari dalam Program Mata Najwa karena untuk menghindari polarisasi di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Amarah Munarman Eks FPI Menggelegar, Habib Rizieq Berani Melawan

Direktur Indo Barometer ini lalu membeberkan soal kerusuhan di Amerika Serikat oleh massa Donald Trump, pascakemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden. 

Fenomena polarisasi politik itu kata dia, bahkan dialami negara yang usianya sudah ratusan tahun.

"Sekarang pertanyaannya, di Amerika yang negara sudah lama 245 tahun, Indonesia 76 tahun, dengan kualifikasi ekonomi dan pendidikan yang begitu tinggi, orang kok bisa karena identitas dan emosi terbelah sedemikian rupa," jelas Qodari, Rabu (17/3) malam.

Qodari mengatakan pada 2014 lalu, pendukung Prabowo sempat hendak datang dan membatalkan pelantikan Jokowi dan JK pada Sidang Umum MPR. 

BACA JUGA: Akhirnya Gatot Nurmantyo Beber Sosok yang Ajak Kudeta Demokrat

"Waktu itu ada yang mau mengerahkan massa pendukung Pak Jokowi juga, itu kan gila. Itu bisa terjadi. Tapi Pak Jokowi ada solusi, kontak Pak Aburizal Bakrie, mendatangi Prabowo ke Istana Kertanagara, cair. Akhirnya enggak jadi diserbu," beber Qodari.

"Jadi jangan sok-sokan, apa yang terjadi di Amerika itu, nun jauh di sana, tidak terjadi di sini. Terjadi juga," imbuhnya.

Hal lain juga diungkap Qodari, di mana ketika Prabowo bergabung dengan Kabinet Jokowi pascaPilpres, terjadi kestabilan politik di Indonesia. 

Hebatnya, menurut dia hoaks yang tersebar di media sosial pun berkurang hingga 80 persen.

"Ketika kita membiarkan polarisasi yang terjadi di 2014, 2017, 2019, ketika nanti 2024, maka kalau nanti terjadi tawuran nasional terbelah, enggak bisa ketemu antara calon presiden, mau ngomong apa kita loh. Lebih baik saya di-bully hari ini, ini gagasan saya barangkali diterima, dipikirkan, ditolak," tegas M Qodari.

Gagasan Jokowi berpasangan dengan Prabowo itu muncul dari M Qodari ketika wacana presiden tiga periode mengemuka. 

Dia mendukung Jokowi kembali menjabat untuk ketiga kalinya dengan alasan untuk menghindari perpecahan akibat polarisasi masyarakat.

"Buat saya bukan Jokowi tiga periode. Sebetulnya, saya membayangkan dan antisipasi bahwa Pemilu 2024 nanti capresnya itu berpasangan Jokowi dengan Prabowo. Jadi tepatnya Jokowi-Prabowo 2024, itu tagline saya. Saya proklamirkan nih, Jokowi-Prabowo 2024," jelas M Qodari.

Sementara itu, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun dalam kesempatan yang sama berpendapat untuk menghilangkan polarisasi sebetulnya yang bisa dilakukan adalah dengan menghapus presidential treshold.

"Kalau polarisasi, jawabannya presidential treshold," jelas Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co