GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan menilai Kepala KSP Moeldoko punya peluang besar memperoleh legalitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Sumatera Utara.
Dalam kanal YouTube-nya, Refly Harun mengakui bukan tidak mungkin Moeldoko berhasil melengserkan dinasti Cikeas dari Partai Demokrat.
BACA JUGA: Amarah Munarman Eks FPI Menggelegar, Habib Rizieq Berani Melawan
Pasalnya, Refly Harun mengatakan Moeldoko diuntungkan karena punya jabatan strategis di pundaknya untuk melawan kubu Cikeas.
"Kalau dibiarkan Istana tidak menegur Moeldoko, ya kasus ini akan terus menjadi adu kekuatan. Kalau adu kekuatan, dia yang pegang kekuasaan dan uang yang akan menang. Ya, dalam konteks ini, Moeldoko yang akan menang," tegas Refly Harun dikutip GenPI.co, Rabu (16/3).
Oleh sebab itu, Refly Harun mengusulkan supaya pihak Istana membiarkan kisruh Partai Demokrat ditangani internal partai saja.
Dia juga meminta jabatan Moeldoko dicabut jika ingin fokus dalam kepengurusan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Akhirnya Gatot Nurmantyo Beber Sosok yang Ajak Kudeta Demokrat
Refly Harun berkeyakinan, tanpa jabatan apa pun, pengaruh Moeldoko dianggap tak akan sekuat sekarang bagi Partai Demokrat.
"Yang buat Moeldoko kuat karena dia KSP. Kalau bukan KSP, dia orang biasa saja," Jelas Refly Harun.
Refly pun menekankan secara aturan hukum tata negara, bahwa tindakan Moeldoko sebagai KSP yang coba merebut kepengurusan partai sebenarnya tak melanggar hukum.
Bahkan, menurut Refly, jika nantinya Moeldoko resmi sebagai ketum Partai Demokrat sekaligus kepala KSP, hal itu sah-sah saja.
Akan tetapi, bisa dipastikan ada etika yang terusik atas tindakan Moeldoko.
"Tidak langgar hukum karena ada juga menteri yang jabat ketum parpol, tapi ya pasti mereka tidak akan maksimal kerjanya di pemerintahan," pungkas Refly Harun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News