GenPI.co - Juru bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Muhammad Rahmad menceritakan bahwa KSP Moeldoko sempat mendapat tantangan keras dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rahmad mengatakan, Moeldoko baru menyetujui pinangan para pendiri Partai Demokrat untuk menjadi ketua umum pada 4 Maret 2021, atau sehari sebelum KLB dilakukan.
BACA JUGA: Pak Moeldoko, Ada Saran Top dari Fahri Hamzah
Menurut Rahmad, sikap itu diambil lantaran adanya tantangan keras dari SBY terhadap jenderal bintang empat tersebut.
“Kalau tidak ditantang, bisa saja Moeldoko tidak mau. Tantangan dari SBY itu masif sekali,” kata Rahmad seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Jumat (19/3).
Rahmad lantas menjelaskan beberapa tantangan keras dari SBY tersebut.
Beberapa di antaranya ialah tudingan KLB diinisiasi oleh Moeldoko hingga keterlibatan pemerintah.
SBY juga diketahui membawa-bawa nama Allah dan menyatakan dirinya menyesal telah mengangkat Moeldoko.
Hal itu yang membuat Moeldoko resah dan menganggapnya sebagai tuduhan serius.
“Kami minta ke Moeldoko untuk buktikan saja ke SBY. Tantangan SBY itu perlu dijawab dengan kesatria,” katanya.
Rahmad menjelaskan, tudingan dari SBY itu tidak berdasar. Sebab, menurutnya, ini adalah murni konflik internal partai.
BACA JUGA: Sebelum Demokrat, Ternyata Moeldoko Mau Caplok Partai Ini Lho
Ia juga menjelaskan bahwa para pendiri dan kader yang pada akhirnya memilih Moeldoko memiliki beberapa alasan.
Salah satunya ialah karena Moeldoko jenderal bintang empat dan bisa menjadi tandingan bagi SBY. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News