Kubu Moeldoko Kobarkan Perang, Eks Menteri Jadi Perisai Cikeas

28 Maret 2021 06:40

GenPI.co - Perseteruan dua kubu di Partai Demokrat makin panas. Bahkan, kubu Moeldoko sudah menyulut api 'perang' dengan mengungkit kasus korupsi Hambalang, hingga menyeret nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). 

Melihat kubu Moeldoko terang-terangan menyerang kubu Cikeas khususnya menyeret anak Susilo Bambang Yudhoyono. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menilai apa yang disampaikan kubu Moeldoko sebagai pengalihan isu.

BACA JUGA: Skenario Maut Megawati Terbongkar, Pilpres 2024 Siapkan Tokoh Ini

"Respons saya, ini cuma pengalihan isu. Pak Moeldoko dan pendukung KLB abal-abalnya tidak mampu menjelaskan kepada publik mengapa KLB abal-abal itu tidak abal-abal," Jelas Andi Mallarangeng kepada wartawan, Kamis (25/3).

"Berapa banyak pemilik suara, ketua-ketua DPD dan DPC yang hadir dalam KLB tersebut, dan siapa saja. Juga, apakah penyelenggaraan KLB tersebut sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 yang telah disahkan oleh Menkumham," bebernya.

Menurut Andi Mallarangeng, Moeldoko dan gerombolannya tidak bisa menjelaskan bagaimana mungkin dia sebagai orang luar dan bukan kader partai bisa menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

BACA JUGA: Pengamat Politik Top Beber Kubu Moeldoko Marah Kepada PDIP

"Tidak pernah berkeringat di PD, tidak ada kontribusi terhadap PD, tidak mengerti manifesto politik PD, dan elektabilitasnya nol koma persen, tiba-tiba dipilih menjadi ketum PD," ungkap Andi Mallarangeng.

Juru Bicara (Jubir) Presiden ke-6 RI ini pun menegaskan, soal Anas Urbaningrum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru menyelamatkan partai ketika ada kasus tersebut.

"Lalu mereka justru menyerang membabi buta kepada SBY, AHY, atau Ibas. Kalau soal Hambalang, itu tidak ada urusan sama sekali dengan Ibas. Kalau Pak SBY, justru Pak SBY sebagai Ketua Dewan Pembina, melakukan penyelamatan terhadap partai, karena Saudara Anas sebagai ketum terkena masalah hukum," Jelas Andi Mallarangeng.

"Soal ada yang tersangkut soal Hambalang tapi sampai sekarang belum dihukum, mestinya juga dicek kader-kader partai lain yang juga terungkap di persidangan dan sudah menjadi pemberitaan yang luas. Orangnya jelas kok," lanjutnya.

Dalam kasus korupsi Hambalang itu juga menyeret Andi Mallarangeng hingga masuk penjara.

"Saya sendiri ketika dinyatakan dicekal, saat itu bahkan belum dinyatakan sebagai tersangka karena persoalan Hambalang, langsung mengundurkan diri sebagai Menpora dan juga dari jabatan saya di Partai Demokrat sebagai Sekretaris Dewan Pembina, tapi tetap sebagai anggota Partai Demokrat," ungkap Andi Mallarangeng.

"Oleh pengadilan, Saya dinyatakan harus bertanggung jawab sebagai pemimpin tertinggi di Kemenpora, dianggap tidak melakukan pengawasan dengan baik. Saya dihukum 4 tahun penjara tetapi saya tidak diminta mengembalikan satu rupiah pun kepada negara. Karena saya tidak menerima uang, tidak menyuruh menerima uang, dan tidak dilapori akan adanya penerimaan uang dari siapa pun. Hukuman itu telah saya jalani dengan baik," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co