GenPI.co - Ketua PP Muhammadiyah Dadang Khamad merespons soal isu terorisme yang belakangan menghangat kembali.
Dadang mengatakan, menumpas terorisme dan radikalisme tak bisa disamakan dengan hal lain.
BACA JUGA: Akademisi Beber Pemuda Muhammadiyah Dapat Lahan Dari Jokowi, Jleb
"Menumpas radikalisme tidak boleh dengan cara radikal. Begitu pula dengan intoleransi," ujar Dadang dalam keterangan tertulis di Muhammadiyah, Rabu (31/3/2021).
Menurut Dadang, radikalisme tumbuh dan berkembang karena banyak faktor.
Indoktrinasi agama menjadi faktor yang paling banyak disebut. Padahal, rendahnya tingkat pendidikan dan stres dalam menghadapi kenyataan hidup, juga menjadi faktor pendukung lainnya.
Dadang percaya radikalisme muncul tak pernah karena alasan tunggal.
"Ada pepatah begini, 'lebih banyak menangkap lalat dengan madu daripada dengan racun'," katanya.
Pepatah itu seolah menegaskan menghilangkan tindak kekerasan tidak berarti pula dengan sama-sama melawannya dengan kekerasan.
Oleh karena itu, Dadang memandang proyek deradikalisasi justru kurang tepat untuk menumpas tindakan radikal.
"Pekerjaan rumah terbesar ialah mengetahui aktor intelektual yang mendesain semua hal tersebut," katanya.
Meskipun demikian, Dadang mengingatkan agar kejadian ini tak mendiskreditkan kelompok lain yang mungkin saja tak terlibat di dalamnya.
BACA JUGA: Analisis Tajam Muhammadiyah, Bom Gereja Makassar Karena Ini..
"Jangan menggunakan isu kekerasan untuk kepentingan kelompoknya sendiri dengan tujuan menghabisi kelompok lain," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News