GenPI.co - Pengamat Politik Arie Putra menanggapi persoalan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang belum mendapat dukungan pasti dari PDIP
Menurutnya, banyak partai politik yang tengah menyoroti orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut untuk mendekonsentrasi pemilih PDIP.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Lebih Moncer Daripada Puan Maharani, Tapi...
"Jadi saya melihat apabila partai dan elite-elite ini bersepakat mendekonsentrasikan pemilih di Jawa Tengah, ya, salah satu pilihan terbaiknya adalah dengan mengakui sisi Pak Ganjar," ujar Arie kepada GenPI.co, Jumat (9/4).
Arie menilai Ganjar sebagai sosok yang akan diperebutkan oleh banyak partai apabila PDIP memilih Ketua DPR Puan Maharani untuk melanjutkan Trah Soekarno.
"Ini akan menjadi sebuah keuntungan besar. Bisa jadi juga Golkar ingin ambil alih Pak Ganjar juga. Soalnya Golkar itu udah kuat di Jawa Tengah," katanya.
Menurut Arie, hal ini dilakukan oleh Golkar untuk memperkuat posisinya di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Power Ganjar Nyapres Terbongkar, Pilpres 2024 Makin Bergemuruh
"Golkar itu ada 11 dapil di Jawa Tengah, jadi dia ini juga kuat sekali. Walaupun Golkar tidak merupakan bagian dari penguasa, akan tetapi, Golkar punya akar rumput yang kuat seperti PDIP," ujar Arie Putra.
Sebelumnya, Arie mengatakan bahwa PDIP harus siap kadernya ditikung apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju dalam pilpres 2024.
“Di PDIP juga banyak tokoh yang punya elektabilitas selain Pak Jokowi. Ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini, keduanya punya angka yag cukup besar,” ujarnya.
Menurut Arie, Ganjar memiliki elektabilitas sebanyak 10 persen sedangkan Risma 5-6 persen.
Terlebih lagi, menurutnya, Risma sedang disorot publik karena membantu menyalurkan bansos covid-19.
“Apalagi di kala covid sekarang. Peran menteri sosial itu akan semakin besar dan bansos-bansos akan dihandle langsung oleh Bu Risma. Oleh karena itu, beliau akan mendapatkan banyak publisitas,” katanya.
Kendati begitu, menurut Arie, sebaiknya PDIP bersiap-siap jika kadernya ditikung oleh partai lain yang ingin mengusungnya atau memberi endors. Sebab, jika skenario Jokowi Prabowo terealisasi Ganjar dan Risma menjadi kuda liar.
“Tokoh-tokoh ini berkemungkinan bisa dibajak oleh partai lain. Terutama Pak Ganjar yang elektabilitasnya sangat besar. Jadi PDIp harus siap ditikung kadernya oleh partai lain apabila duet Jokowi Prabowo ini terjadi,” ujar Arie. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News