GenPI.co - Pengganti Megawati Soekarnoputri di pucuk pimpinan PDIP masih menjadi perbincangan hangat. Dua nama santer didorong naik. Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Lantas siapa yang lebih cocok memegang kendali PDIP? Puan Maharani? Atau Prananda Prabowo?
BACA JUGA: Muda dan Gampang Sukses, Cuma 4 Zodiak yang Bisa Begitu
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menyatakan legawa jika kelak tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Calon penggantinya diyakini sudah disiapkan.
Sosok terbaik itu bisa dari anak biologis. Bisa juga dari kader atau anak-anak ideologis Megawati. Untuk anak biologis pilihannya mengarah kedua nama.Puan Maharani dan Mohamad Prananda Prabowo.
Belakangan, isu Prananda Prabowo akan menggantikan Megawati muncul lagi.Dorongannya terus menguat.
BACA JUGA: Ramalan 3 Shio Menggetarkan Jiwa, Besok Hokinya Tak Terkira
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut Prananda Prabowo paling tepat menjadi penerus Megawati Soekarnoputri menjadi Ketum PDIP.
"Beliau pemikir dan tidak banyak hal yang dilakukan kecuali berjuang dan berjuang untuk PDIP. Mas Prananda menciptakan inovasi partai. Saya kira yang layak Mas Prananda," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Soal Prananda belum pernah menduduki jabatan publik, kata Rudy, itu bukanlah penghalang untuk menjadi ketua umum.
Justru hal tersebut dianggap bisa menunjukkan bahwa Prananda tidak memiliki ambisi terhadap kekuasaan.
"Beliau tidak punya keinginan jadi menteri, jadi anggota DPR. Di PDIP itu bukan sesuatu yang utama. Tapi yang penting beliau meniti karier di PDIP," ungkapnya.
Prananda Prabowo sendiri merupakan anak biologis Megawati. Dia adalah putra kedua Megawati dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso.
Prananda atau Nanan masih dalam kandungan saat ayahnya wafat dalam kecelakaan pesawat Skyvan T-701 di Biak, Papua Barat, pada 1970.
BACA JUGA: Awas! Sombong dengan 3 Shio Ini Bakal Sial
Namun, didorongnya Prananda juga dibarengi dengan menguatnya nama Puan sebagai pengganti Megawati.
Bila ini yang muncul, ada potensi timbul konflik keluarga. Dan ini dianggap bisa mengintai soliditas PDIP ke depannya.
"Jika tidak diantisipasi, faksionalisme antara kekuatan Puan dan Prananda bisa mengintai soliditas PDIP ke depan," kata pakar politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News