Analisis M. Qodari Sangat Mengejutkan, Ini Pengganti Megawati

GenPI.co - Pengamat Politik Muhammad Qodari (M. Qodari) mendadak angkat suara terkait suksesi kepemimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pengganti Megawati Soekarnoputri yang tengah menjadi isu publik. 

Menurut M. Qodari, bahwa suksesi Megawati bukan isu baru. Namun, karena ada pernyataan terbuka dari salah satu kadernya yaitu Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy, maka menjadi konteks isu baru.

BACA JUGA: Di Pengadilan Habib Rizieq Bongkar Fakta 2 Tokoh Terkenal, Kaget

"Biasanya setiap kader PDIP itu seperti menahan diri kalau bicara mengenai masalah suksesi. Pertama takut salah omong, yang kedua mungkin takut dianggap punya misi, katakanlah begitu," kata M. Qodari dikutip GenPI.co dari Kabar Petang tvOne, Rabu (14/4).

M. Qodari blak-blakan menilai, isu ini menjadi menarik karena keberanian FX Rudy yang menyuarakan Prananda pantas menggantikan Megawati. 

Namun, M. Qodari masih yakin bahwa Megawati selama masih sehat akan tetap menjadi Ketua Umum PDIP.

"Saya sendiri pertama-pertama mengatakan begini. Saya haqul yakin bahwa bu Mega masih menjadi ketua umum selama beliau dalam kondisi sehat wal afiat. Misalnya ibu masih sehat 2024, saya kira ketua umumnya itu tetap ibu Mega," bebernya.

BACA JUGA: Nasib Munarman Eks FPI di Ujung Tanduk, Jadi Target Polisi

M. Qodari membeberkan, saat ini dari sikap politik Megawati, mulai ada kecenderungan darinya untuk menata terkait peran putra putrinya di kancah politik. 

Peneliti muda ini pun menyebut selain Prananda, ada dua anak Megawati lainnya yaitu Puan Maharani dan Rizki Pratama. Namun, hanya Rizki yang tak terjun ke politik.

Menurut M. Qodari saat ini mulai ada proyeksi pembagian posisi untuk Prananda dan Rizki. Menurutnya, ada kecenderungan Megawati berikan Prananda untuk mengelola PDIP.

"Yang aktif itu Prananda dan Puan Maharani. Saya melihat kecenderungannya, per hari ini memang sepertinya, bahwa Nanan (Prananda) akan mengelola partai. Artinya akan ke dalam. Puan itu keluar mengelola pemerintahan," Ungkap M. Qodari.(*)