Panglima TNI Masuk Radar Istana, Begini Nasib Moeldoko...

19 April 2021 08:45

GenPI.co - Reshuffle kabinet jilid 2 diyakini akan ada perubahan yang cukup besar di struktur pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nasib Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menurut beberapa pengamat politik sudah di ujung tanduk.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDO STRATEGIC) A Khoirul Umam tak menampik, jika rencana reshuffle kabinet dan penggabungan Kementerian perlu diperhatikan. 

BACA JUGA: Jika 2 Tokoh Ini Turun Tangan, Anies Baswedan Bisa Jadi Presiden

Namun, dirinya juga mengkritisi kinerja dari Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

"Posisi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko juga merupakan bagian dari yang urgen untuk dievaluasi," tegas Khoirul Umam dalam keterangannya, Kamis (15/4).

Khoirul Umam menilai, langkah itu tidak hanya untuk menyelamatkan maruah politik Presiden, tetapi juga berguna bagi pendidikan politik publik. 

Selain nasib Moeldoko, saat ini yang menjadi sorotan adalah perubahan menyangkut masa depan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

BACA JUGA: 4 Zodiak Panen Uang Kaget, Rezekinya Nomplok Mulai Besok

Merespons rencana reshuffle kabinet, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMAS menilai, sebagai orang dekat Jokowi, Hadi Tjahjanto kemungkinan akan masuk ke pusaran reshuffle kali ini.

"Hadi berpeluang mengisi kursi Kepala Kantor Staf Presiden," jelas Fernando kepada GenPI.co, Kamis (15/4).

Pasalnya, Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November mendatang.

Fernando memandang, sebelum waktu pensiun, Jokowi sepertinya ingin menempatkan Hadi ke jabatan lain, yakni Kepala KSP.

Adapun, Moeldoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KSP akan digeser ke pos lain. Hal itu mulai tercermin saat Moeldoko dipercaya mengurus TMII.

"Moeldoko bisa ke Menteri Agraria dan Tata Ruang," ungkap Fernando.

Sebab, dalam beberapa waktu ke belakang Menteri Agraria dan Tata Ruang sebelumnya dinilai belum memberikan gebrakkan yang mumpuni.

Sementara itu, sosok maut yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto dari kursi Panglima TNI. Fernando berpandangan orang itu dari angkatan laut.

"Yang berpeluang menggantikan itu KASAL Laksamana TNI Yudo Margono," ungkap Fernando.

Fernando membeberkan, berdasarkan tradisi yang ada, saat ini adalah waktu angkatan laut untuk menjadi Panglima TNI.

Nantinya, kursi KASAL yang kosong ditinggalkan Yudo akan diisi oleh Laksdya Amarulla Octavian.

Menurut Fernando, kinerjanya sebagai Rektor Unhan cemerlang dan cocok naik tingkat menjadi KASAL.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co