GenPI.co - Legenda Persib, Sutiono Lamso, menceritakan pembicaraan di ruang ganti Persib sebelum berlaga di partai final Liga Indonesia I 1994-1995 yang digelar di Stadion Utama Senayan Jakarta, 30 Juli 1995.
Bagi eks pemilik nomor punggung 9 itu, pelatih Indra Thohir diakuinya sangat berpengaruh terhadap kemenangan Maung Bandung atas Petrokimia Putra.
Dikatakan Sutiono, Thohir berhasil memompa semangat para pemain untuk tidak mudah menyerah dan meraih gelar juara.
“Pastinya dia memberikan motivasi ke pemain. Dia (Thohir) bilang, jangan mau kalah. Kita harus bermain maksimal, ini kita ibaratkan pertandingan terakhir. Jadi main harus all out,” tutur Sutiono, seperti dilansir dari Ayobandung.com.
Mengenai kekuatan tim lawan, Thohir meminta kepada anak asuhnya untuk tampil percaya diri.
Walaupun kala itu Petrokimia menggunakan jasa pemain asing, seperti Jacksen F. Tiago, Carlos de Mello, dan kiper, Darryl Sinerine.
“Pak Thohir juga bilang kita jangan takut dengan pemain asing, karena sebelum-sebelumnya juga kita sudah terbiasa melawan pemain asing,” tambahnya.
Team talk itu membawa dampak positif. Persib mampu bermain tenang dan mencetak gol kemenangan lewat kaki Sutiono Lamso pada menit ke-76.
“Kita tampil enjoy, jadi tidak merasa tegang. Apalagi mainnya di Senayan, yang waktu itu seperti kandang kedua Persib,” imbuhnya.
Sementara itu, pelatih Persib, Robert Alberts, kembali akan memantau kondisi pemainnya saat menjalani program latihan mandiri setiap harinya.
Pemain harus mengirimkan laporan kepada tim pelatih berupa data denyut jantung hingga jarak tempuh.
Pemantauan kembali dilakukan setelah pemain sempat diberi kebebasan melakukan latihan secara individu.
Robert melakukannya seiring adanya kelonggaran dalam pelaksanaan Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Pemain suduh diperbolehkan berlatih di luar rumah dan tempat terbuka seperti halaman. Tapi masih harus dipastikan situasi sekitar aman. Kami juga meminta pemain untuk mengirimkan hasil latihan berupa denyut jantung, jarak tempuh dan intensitas," kata pelatih asa Belanda tersebut.
"Kami akan mengumpulkan seluruhnya setiap hari dan setiap pekan sehingga kami bisa melakukan pemantauan," lanjutnya.
Selain itu, Robert juga meminta kepada seluruh pemain untuk meningkatkan intensitas latihan. Namun, hal itu tetap akan disesuaikan dengan kondisi tempat berlatih masing-masing pemain.
Hal itu yang menjadi satu kendala untuk memantau secara detail kondisi pemainnya.
"Di sisi lain, kami juga tidak bisa memaksakan mereka untuk melakukannya karena setiap orang punya lingkungan yang berbeda. Jadi kami pun tidak bisa melihatnya secara akurat dan mendetil terkait kondisi pemain," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News