Jepang Ambrol, China dan Indonesia Diuntungkan

05 Agustus 2021 09:57

GenPI.co - Ambrolnya bulu tangkis Jepang membuat China dan Indonesia bisa diuntungkan dalam beberapa waktu ke depan.

Bulu tangkis Jepang tengah menjadi sorotan, karena dinilai gagal dalam meraih medali Olimpiade Tokyo 2020 di beberapa sektor unggulannya.

Padahal, Jepang sendiri dikenal sebagai salah satu raja bulu tangkis. Itu terlihat dalam turnamen All England yang berlangsung pada Maret 2021 lalu.

BACA JUGA:  Hendrawan Minta Jangan Bandingkan Ginting dengan Taufik Hidayat

Kala itu, Jepang nyaris mendominasi semua sektor bulu tangkis All England 2021 dengan keluar sebagai juaranya.

Dari ganda campuran, ada Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang keluar sebagai juaranya. Lalu ganda putri, ada Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang keluar sebagai jawaranya.

BACA JUGA:  Pesan Berkelas Viktor Axelsen ke Ginting, Begini Katanya

Di ganda putra, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe keluar sebagai pemenang. Dan di sektor tunggal putri, ada Nozomi Okuhara sebagai jawaranya.

Hanya tunggal putra saja, di mana Kento Momota sebagai ranking satu dunia gagal meraih gelar juara karena tersingkir di babak perempatfinal dari Lee Zii Jia, yang keluar sebagai jawara di ajang tersebut.

BACA JUGA:  Legenda Belanda Beberkan Fakta, Anthony Ginting Bisa Semringah

Walaupun All England 2021 kala itu tanpa diisi oleh China karena larangan pemerintah, serta Indonesia yang diusir oleh panitia All England karena satu pesawat dengan orang yang terpapar covid-19, namun kejayaan Jepang saat itu diprediksi akan terulang di Olimpiade Tokyo 2020.

Namun yang terjadi justru di luar dugaan. Hanya Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang berhasil meraih medali dari ganda campuran, itu pun medali perak.

Sedangkan unggulan nomor satu, Kento Momota, harus tersingkir lebih awal di fase grup. Unggulan keempat di ganda putra, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, tersingkir di babak perempatfinal.

Unggulan pertama dan ketiga ganda putri, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, harus tersingkir di babak perempatfinal.

Terakhir unggulan ketiga dan keempat tungga putri, Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi, juga harus tersingkir di babak perempatfinal.

Kegagalan para atlet bulu tangkis Jepang di Olimpiade Tokyo 2020 ini menjadi sorotan media olahraga China, Aiyuke.

Aiyuke menilai ada tiga faktor kenapa bulu tangkis Jepang bisa hancur di rumahnya sendiri.

Pertama adalah kurangnya rasa krisis dari setiap pemain, mengingat kompetisi berlangsung di rumahnya sendiri disertai dengan keperkasaan mereka pada ajang All England sebelumnya membuat Momota dan kawan-kawan lengah.

Kedua adalah pelatihan yang tidak memadai. Bila dibandingkan dengan event Olimpiade Rio 2016 lalu, bulu tangkis Jepang dinilai kurang porsi latihannya.

Ketiga adalah kurangnya arahan dari kepala cabang bulu tangkis Jepang dalam mengatur para atletnya, yang terkesan diabaikan atau terlantar.

Tentu saja, bila penurunan performa bulu tangkis Jepang di ajang Olimpiade Tokyo 2020 kemarin tidak segera diatas, bisa menjadi sebuah keuntungan untuk China dan Indonesia di masa depan nantinya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co