GenPI.co - Kabar ini datang dari cabang olahraga angkat besi yang terancam hilang dari gelaran Olimpiade Paris 2024.
Hal ini tentu akan merugikan Indonesia yang selalu mendulang medali dari cabang olah raga angkat besi di Olimpiade.
Berita ini terkait dengan keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memangkas kuota atlet yang berkompetisi di cabang angkat besi dan tinju pada Olimpiade Paris 2024.
Olimpiade Paris 2024 sendiri akan mendapat kuota 10.500 atlet atau lebih sedikit 592 orang dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020 yang diikuti total 11.092 atlet.
Namun melansir dari Asahi, hanya cabang olah raga angkat besi yang terancam dihilangkan jika badan pengaturnya tidak mematuhi aturan yang dibuat dewan IOC.
Seperti yang diungkapkan Ketua Koordinator Komite Olimpiade Internasional (IOC), John Coates.
"Di masa lalu, IOC telah dihadapkan pada situasi yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai tata kelola federasi internasional tertentu," kata Coates.
Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) dianggap kurang mumpuni dalam mengelola federasi dengan maraknya kasus korupsi di badan organisasi hingga penggunaan doping pada atlet.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, jika angkat besi benar-benar dihilangkan dari Olimpiade Paris 2024, maka kesempatan Indonesia untuk meraih lebih banyak medali semakin menipis.
Hingga kini, angkat besi telah menyumbang total 15 medali untuk Indonesia yakni terdiri dari 7 medali perak dan 8 medali perunggu.
Dalam Olimpiade Tokyo 2021 sendiri, Indonesia memperoleh 3 medali dari cabang angkat besi dengan rincian 1 perak oleh Eko Yuli Irawan.
Satu medali perunggu oleh Windy Cantika Aisah, dan satu medali perunggu dari Rahmat Edwin Abdullah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News