GenPI.co - Kesuksesan Indonesia bantai China di final Thomas Cup membuat BWF meminta untuk memanggil polisi.
Namun tentu saja, panggilan polisi yang diminta oleh induk bulu tangkis dunia itu hanya lelucon belaka.
Lelucon tersebut tak lepas dari keberhasilan Indonesia yang sukses membantai China dengan skor telak, 3-0.
Kemenangan dalam tiga laga beruntun itulah yang membuat BWF menjuluki Indonesia telah melakukan pembunuhan massal atau pembunuhan besar-besaran.
"Killing Spree! (Pembunuhan besar-besaran!)," tulis BWF di akun Instagram resminya.
"Seseorang tolong panggilkan polisi!" canda BWF.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu, Indonesia berhasil menyapu bersih kemenangan atas China dengan skor 3-0.
Skor pertama Indonesia diraih dari sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, yang berhasil mengalahkan Lu Guangzu lewat rubber game, 18-21, 21-14, 21-16.
Lalu skor kedua Indonesia diraih dari sektor ganda putra, di mana Fajar Alfian/Muhammad Rian berhasil menang atas He Jiting/Zhou Haodong dengan skor 21-12 dan 21-19.
Dan penentu kemenangan Indonesia datang dari sektor tunggal putra, di mana Jonatan Christie mampu mengalahkan Li Shi Feng dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-14.
Keberhasilan Indonesia meraih gelar juara Thomas Cup 2020 sekaligus mematahkan kutukan yang telah bertahan selama 19 tahun lamanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News