Ada Bangga dan Kecewa Usai Indonesia Juara Thomas Cup

18 Oktober 2021 12:30

GenPI.co - Keberhasilan Indonesia menjadi juara Thomas Cup 2021 bikin bangga warga +62. Tapi di balik itu, ada juga sikap kecewa yang terpancar.

Komite Olimpiade Indonesia alias KOI menjadi salah satunya. Bangga membuncah usai Jonatan Christie mengunci kemenangan 3-0 atas China.

Tapi setelahnya ada rasa kecewa yang amat sangat. Itu setelah Merah Putih tak bisa berkibar di perayaan seremoni kemenangan Thomas Cup 2021.

BACA JUGA:  Arti Lambang PBSI, Bendera Indonesia Saat Juara Thomas Cup

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, sangat terpukul.

Dia menyayangkan sanksi yang diberikan Badan Antidoping Dunia (WADA).

BACA JUGA:  Hendra Setiawan Raih Thomas Cup, Sang Istri Beri Pesan Menyentuh

WADA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia pada 7 Oktober 2021 karena dianggap tidak memenuhi uji sampel atau test doping plan (TDP).

Dampak dari hukuman tersebut adalah dilarangnya bendera Merah Putih berkibar di event olahraga internasional.

BACA JUGA:  Juara Thomas Cup, Fajar/Rian Ungkap Lubang Besar di China

Selain itu, Indonesia juga tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan di kelas regional, kontinental, dan dunia selama satu tahun sejak diberlakukannya sanksi tersebut.

Terkait penerapan sanksi WADA, rencananya NOC Indonesia akan berdiskusi bersama pemerintah dan LADI, Senin (18/10/2021) pagi WIB.

"Saya berharap LADI bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya sehingga dapat segera terbebas dari sanksi doping yang merugikan Indonesia di ajang internasional," kata Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Senin (18/10/2021).

Gerak cepat ini diperlukan mengingat Indonesia akan mengikuti sejumlah multievent pada tahun 2022.

Dari Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG), 10-20 Maret, SEA Games (Mei) hingga Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), siap dilakoni.

Belum lagi Asian Games (10-25 September), dan Asian Youth Games (20-28 Desember).

Pria yang akrab disapa Okto itu meminta Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya kepada WADA.

"Saya sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia bangga dengan penampilan tim Thomas kita, tetapi sekaligus sangat kecewa dan sedih karena seremoni medali dengan bendera PBSI," kata Okto dalam rilisnya.

Ada kebanggaan besar yang dipancarkan. Maklum, sudah 19 tahun Indonesia tak kunjung pulang membawa Piala Thomas ke Tanah Air.

"Tetapi saat juara justru bendera Merah Putih tidak bisa ditampilkan. Saya bersyukur Indonesia Raya masih bisa berkumandang," tambah Okto.

Okto mengaku tak bisa apa-apa. Itu lantaran sanksi yang diberlakukan untuk Indonesia di luar ranah kerja NOC Indonesia.

"Untuk itu, saya meminta LADI agar segera memenuhi tanggung jawabnya yang mungkin masih tertunda kepada WADA sembari melakukan pendekatan agar Indonesia bisa segera terbebas dari sanksi," tuturnya.

Hukuman ini menjadi bukti bahwa berkompetisi di kancah internasional tidak bisa sembarangan.

Ada aturan yang harus dipenuhi. Dan NOC Indonesia disebut selalu kampanye dan berjuang menempatkan tokoh olahraga di Federasi Internasional.

"Bukan sekadar untuk tahu aturan terbaru, tetapi juga menunjukkan positioning Indonesia di kancah dunia sehingga kita tak cuma jago kandang," papar Okto. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co