GenPI.co - Ternyata Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) tidak kasih hadiah uang ke juara Piala Thomas.
Piala Thomas merupakan turnamen bulu tangkis beregu pria yang membawa nama bangsa, turnamen bergengsi ini telah dipertandingkan sejak tahun 1948.
Namun, berbeda dengan turnamen Super Series BWF atau yang sekarang disebut BWF World Tour, peraih Piala Thomas tidak dihadiahi uang oleh BWF.
Tidak hanya uang, poin yang didapatkan dalam gelaran Piala Thomas juga tidak lebih besar dari raihan poin dalam turnamen individual.
Namun hal tersebut tidak menjadi halangan bagi para atlet nasional untuk berjuang merebut piala tersebut bagi prestasi dan harga diri bangsa.
Sejak resmi digelar pada 1948 hingga kini, tidak semua negara bisa mengukirkan namanya di piala lambang supremasi bulu tangkis tersebut.
Terbukti hanya 5 negara yang tercatat bisa meraih Piala Thomas, yakni Indonesia, China, Malaysia, Denmark, dan Jepang.
Hal ini membuktikan Piala Thomas merupakan ajang prestisius yang membanggakan Tanah Air, apalagi Indonesia tercatat sebagai negara terbanyak peraih Piala Thomas.
Dari 31 edisi, Indonesia tercatat meraih 14 kali gelar juara dan 6 kali runner-up. Dan dalam helatan terakhir, Indonesia kembali berhasil meraih juara setelah gagal selama 19 tahun.
Tepatnya pada 17 Oktober 2021, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor telak 3-0 di partai final Piala Thomas 2020 yang digelar di Aarhus, Denmark.
Melihat sejarah tersebut, maka pantas jika masyarakat Indonesia bersukacita dengan kepulangan Piala Thomas ke Tanah Air.
Mengingat para pahlawan Piala Thomas tak mendapat hadiah dari BWF, banyak pihak berharap para kontingen Indonesia bisa mendapatkan bonus dari pemerintah sebagai apresiasi perjuangan.
Meskipun sempat menjadi polemik karena tidak ada tanda-tanda pemberian bonus dari pemerintah, namun setelah mendapat desakan publik, Menpora Zainudin Amali memastikan akan memberikan bonus untuk Tim Thomas 2020.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News