GenPI.co - Selama ini sektor tunggal putra Indonesia terlihat kesulitan menjuarai ajang All England.
Tercatat, terakhir kali Indonesia berhasil menjuarai tunggal putra di All England Open pada 1994 melalui Hariyanto Arbi.
Setelahnya, capaian tertinggi hanya posisi runner-up yang didapatkan Hariyanto Arbi (1995), Taufik Hidayat (1999,2000), dan Budi Santoso (2002).
Saat ditanya apa alasan kesulitan tersebut, legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King kebingungan menjawabnya.
“Saya juga tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena sudah lama juga Indonesia tidak juara lagi,” ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (22/2).
20 tahun lebih berlalu, Indonesia masih belum mampu menyumbang emas dari sektor tunggal putra di All England Open.
“Mungkin selama ini latihannya kurang keras,” ucap King of Smash tersebut.
Liem Swie King sendiri pernah menyumbangkan juara tunggal putra All England Open sebanyak tiga kali.
Gelar tersebut didapatkan pada 1978, 1979, dan 1981.
Tentunya capaian tersebut tidak mudah juga untuk sang legenda. Pasalnya, dirinya harus berpuas diri terlebih dahulu dengan posisi runner up pada 1976 dan 1977.
Setelahnya, pebulutangkis kelahiran Kudus tersebut sempat mendapatkan kesempatan menjadi juara lagi, tetapi sayang, dirinya tunduk dari Prakash Padukone pada 1980 dan Morten Frost pada 1984.
Indonesia akan mengikuti ajang All England Open 2022 yang dilangsungkan 16-20 Maret 2022 di Arena Birmingham.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News