GenPI.co - Kompetisi Liga 3 Indonesia berlangsung keras dan rawan terjadi kericuhan pada setiap pertandingannya.
Beberapa laga berakhir dengan situasi yang mencekam bahkan hingga terjadi aksi-aksi anarkis yang tidak sepatutnya terjadi.
Tidak hanya ribut antarpemain, tetapi kerap terjadi ricuh yang melibatkan perangkat pertandingan dan juga ofisial tim.
Bahkan, jurnalis juga dikabarkan sempat menjadi korban pemukulan pada pertandingan Persedikab Kediri melawan Maluku FC, Kamis (17/2).
“Saya pikir pihak penyelenggara dan PSSI harus lebih memperhatikan hal tersebut,” ujar ketua Paguyuban Suporter Indonesia (PSTI), Ignatius Indro kepada GenPI.co, Kamis (24/2).
Menurutnya, penyelenggara di tiap pertandingan harus mempersiapkan segala sesuatu kalau-kalau terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Sekiranya bisa bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menjaga keamanan jalannya pertandingan,” tambahnya.
Indro mengatakan harus ada mekanisme pengamanan yang terstruktur, baik di dalam maupun di luar stadion.
Meskipun sempat beredar berita polisi yang memukul pemain Persikasi Bekasi. Namun hal tersebut langsung dibantah pihak kepolisian.
Kasus pengrusakan fasilitas stadion juga terjadi pada saat pertandingan Persikota Tangerang melawan Belitong FC di Stadion Benteng Reborn, Tangerang, Rabu (23/2).
Berdasarkan pantauan GenPi.co, terlihat kaca pintu ruang ganti Belitong FC pecah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News