GenPI.co - Pengusahan asal Rusia, Roman Abramovich dikabarkan mengalami kesialan bertubi-tubi setelah diabaikan Presiden Vladimir Putin dan diracun hingga kulitnya mengelupas.
Buntut panjang dari serangan Rusia atas Ukraina tidak hanya berdampak besar pada warga melainkan membawa kerugian besar bagi Roman Abramovich.
Nama Roman Abramovich menjadi sorotan dan sasaran kemarahan banyak pihak atas serangan Presiden Rusia, Vladimir Putin ke Rusia.
Pasalnya, pemilik klub sepak bola Liga Inggris, Chelsea tersebut diduga memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Akibatnya, Abramovich pun diganjar hukuman pembekuan aset oleh pemerintah Inggris, dan usaha-usahanya di Negeri Elizabeth tersebut semakin terancam.
Demi memulihkan nama baiknya, Abramovich bahkan rela menjadi negosiator damai pada konflik Rusia dan Ukraina.
Langkah terbarunya yakni berusaha membawa pesan perdamaian dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kepada Putin.
Namun malangnya, pesan damai tersebut justru dikabarkan mendapat penolakan keras dari Putin, bahkan dibalas dengan pesan bernada ancaman.
“Abramovich melakukan perjalanan dari Kota Istanbul, Turki, menuju Kota Kiev, Ukraina, demi mengambil sepucuk surat perdamaian yang ditulis oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky," tulis laporan Daily Star.
"Namun, sesampainya di Ibu Kota Rusia, Moskow, pesan perdamaian yang dibawa Abramovich justru diabaikan,” tambahnya.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa Abramovich justru dicampakan dan diminta kembali ke Kiev untuk menyampaikan ancaman.
“Katakan padanya (Zelensky) aku akan menghajar mereka,” ucap Putin kepada Abramovich pada Rabu (23/3).
Tidak hanya itu, kesialan Abramovich juga merambat pada kesehatannya lantaran diduga keracunan senjata kimia hingga membuat matanya memerah dan kulit wajahnya mengelupas.
Keracunan tersebut terjadi pada saat Abramovich berperan sebagai negosiator perundingan perdamaian yang dihelat di perbatasan Ukraina-Belarus pada awal Maret lalu.
Melansir dari Sky Sports, Senin (28/3), kondisi Abramovich saat ini dikabarkan sudah lebih baik.
"Tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai Ukraina dan Rusia pada 3-4 Maret 2022 mengalami gejala yang terkait keracunan dengan senjata kimia," tulis Sky Sports.
"Salah satu korbannya adalah pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich," lanjutnya.
Kesibukan Abramovich menjadi penengah diprediksi masih akan terus berlanjut, konglomerat itu dikabarkan bertemu dengan anggota parlemen Ukraina bernama Rustem Umerov di Kota Istanbul, Turki, beberapa hari lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News