GenPI.co - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengirimkan sinyal bahaya usai gagal meraih gelar juara Badminton Asia Championship (BAC) 2022.
Seperti diketahui, jawara Asian Games 2018 itu takluk dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia, di final BAC 2022 di Manila, Filipina, Minggu (1/5).
Sempat memberikan perlawanan kepada Lee Zii Jia unggulan keempat asal Indonesia itu terpaksa menyerah dua gim 17-21, 21-23.
"Hasilnya ya walau sedikit kurang memuaskan, tapi ini menambah kepercayaan diri karena ini final ketiga saya secara beruntun untuk pertama kalinya juga," kata Jonatan dikutip dari laman resmi PBSI
Jonatan mengaku sudah menggenjot seluruh kemampuannya, namun penampilan Lee Zii Jia lebih baik ketimbang dia.
Namun Jojo tetap bersyukur bisa menuntaskan kejuaraan tanpa cedera dan siap menatap turnamen lainnya.
"Tadi saya bermain sudah sesuai dengan strategi, tetapi memang harus diakui Lee Zii Jia tampil lebih baik dan lebih berani memegang bola depannya," kata dia.
Jonatan hampir memaksa gim ketiga dimainkan. Sempat tertinggal 16-19, dia membalikkan kedudukan menjadi 20-19 pada gim kedua.
Sayang servis yang dilakukannya memanjang keluar, padahal Lee sudah salah langkah. Situasi match point imbang pun tercipta dan wakil Indonesia terlihat kurang sabar saat poin kritis hingga akhirnya kalah.
"Balik lagi seperti yang selalu dibilang pelatih, kalau memang belum rezeki ya belum bisa. Tadi sebenarnya saya sudah menebak Lee Zii Jia akan cepat bergerak ke depan, makanya saya memilih flick service. Sayangnya malah keluar," kata Jonatan.
Dengan hasil yang diraih Jonatan pada partai penutup, maka Indonesia membawa pulang satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu dari Kejuaraan Asia 2022.
Lebih lanjut, Jojo pun tampaknya memberikan sinyal bahaya kepada para rival usai menjalani final ketiganya secara beruntun.
"Saya harap ke depan bisa terus konsisten dan lebih termotivasi untuk terus berprestasi," tutup Jonatan Christie.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News