GenPI.co - Jika Indonesia tidak menjadi tuan rumah, maka peluang Piala Asia 2023 akan batal terlaksana.
Pasalnya, dari empat negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah, hanya Indonesia dan Korea Selatan yang bisa menyelenggarakan Piala Asia 2023 tepat waktu.
Sementara, dua negara lainnya yaitu Qatar dan Australia dipastikan tak bisa menggelar Piala Asia sesuai jadwal yakni pada Juni-Juli 2023.
Sekjen Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Datuk Seri Windsor John pun tidak menampik kemungkinan mundurnya gelaran Piala Asia 2023.
Saat ini, keempat negara calon tuan rumah tengah menyiapkan berkas dan tawaran, sebelum AFC melakukan kunjungan, workshop dan evaluasi.
"Negara saat ini sedang menyiapkan buku penawaran atau tawaran, terutama apa yang mereka tawarkan, termasuk dalam hal stadion dan kelengkapan, semuanya," kata Datuk Seri Windsor John dilansir dari Berita Harian, Senin (8/8).
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, AFC akan memilih negara yang memenuhi kriteria dan akan diumumkan pada 17 Oktober 2022.
Jika Indonesia dan Korea Selatan tidak terpilih, melainkan Qatar atau Australia yang menjadi tuan rumah, maka Piala Asia 2023 akan ditunda karena beberapa alasan.
Suhu di Qatar diprediksi akan mencapai 41-42 derajat celcius pada Juni-Juli 2023, sehingga tidak memungkinkan untuk mengadakan kompetisi.
Sementara itu, diwaktu yang sama Australia akan menyelenggarakan Piala Dunia Wanita 2023, tepatnya pada 20 Juli hingga 20 Agustus 2023.
"Kalau Australia atau Qatar dipilih salah satunya, maka tanggalnya akan diubah menjadi 2024, itu bedanya karena cuaca," tutur Datuk Seri Windsor John.
Sejatinya, Indonesia juga akan menggelar Piala Dunia U-20 2023 pada waktu berdekatan, tetapi tidak saling berbenturan.
Sejauh ini, hanya Korea Selatan yang dilihat dari cuaca dan jadwal paling cocok untuk mengadakan Piala Asia 2023.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News