GenPI.co - Hancurnya juara bertahan di tiga sektor secara mengejutkan menjadi tanda bahwa tak ada yang abadi pada Kejuaraan Dunia 2022.
Kejuaraan Dunia 2022 telah memasuki babak semifinal, empat wakil dari masing-masing sektor siap memperebutkan dua tiket partai puncak.
Dalam perjalanannya, turnamen yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium sejak Senin (22/8) tersebut menelan banyak korban seiring dengan bergugurannya para pemain top dunia.
Pada babak perempat final, Jumat (26/8), juara bertahan dari sektor tunggal putra Loh Kean Yew dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (ganda putra) jatuh secara serempak.
Andalan Singapura, Loh Kean Yew harus tunduk di tangan wonderkid Thailand, Kunlavut Vittidsarn dengan skor 12-21, 21-17, 8-21.
Status tuan rumah yang melengkapi gelar juara bertahan sekaligus unggulan kedua, ternyata belum bisa membuat Hoki/Kobayashi bertahan hingga partai puncak.
Hoki/Kobayashi disingkirkan oleh andalan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dengan skor 24-22, 15-21, 21-14.
Sebelumnya, sektor ganda campuran juga kehilangan juara bertahan setelah unggulan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai hancur di babak 16 besar.
Dechapol/Sapsiree tumbang di tangan pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Lohau dengan skor 21-16, 21-14.
Sebagai informasi baik Loh Kean Yew, Hoki/Kobayashi dan Dechapol/Sapsiree secara bersama meraih gelar juara dunia pertama mereka pada Kejuaraan Dunia 2021.
Kini, harapan untuk bisa mempertahankan gelar tersebut telah pupus, tiga sektor siap menantikan kelahiran juara dunia baru pada Kejuaraan Dunia 2022.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News