GenPI.co - Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro mengatakan salah satu alasan terjadinya Tragedi Kanjuruhan merupakan kurang siapnya panitia penyelenggara.
Seperti diketahui, terjadi kericuhan setelah laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).
Kejadian tersebut berakibat ratusan nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
“Hal itu menggambarkan masih kurangnya kesiapan panitia penyelenggara mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada laga panas Liga 1,” tutur Indro kepada GenPI.co, Kamis (6/10).
Sebagaimana diketahui, laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya merupakan pertandingan panas antara dua klub dengan rivalitas yang tinggi.
Pertandingan tersebut juga dijuluki sebagai derbi Jawa Timur.
“PSTI menyampaikan duka dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya kericuhan usai laga tersebut,” ucap Indro.
Buntut dari tragedi Kanjuruhan, Ketua Panitia Pelaksana bernama Abdul Haris dijatuhi hukuman oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, yakni dilarang beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup.
Tidak hanya Abdul, Security Officer Arema FC bernama Suko Sutrisno juga dijatuhi hukuman yang sama karena dianggap lalai dalam melakukan pekerjaannya.
Sementara itu, Arema FC dijatuhi hukuman tidak boleh menggelar laga kandang di Stadion Kanjuruhan, Malang, hingga Liga 1 2022/2023 berakhir.
Tim berjuluk Singo Edan itu juga dijatuhi hukuman denda sebesar Rp 250 juta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News