GenPI.co - Kelanjutan berlangsungnya Liga 1 masih menjadi pertanyaan menyusul adanya tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) yang menewaskan 131 korban jiwa.
Atas kejadian yang terjadi seusai derbi Jawa Timur antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya tersebut, Liga 1 dan kompetisi sepak bola di Indonesia dihentikan sementara.
“Saran saya, korban jiwa sudah parah banget seperti itu, ikuti saja (keinginan, red) pemerintah,” ujar pengamat hukum olahraga Eko Noer Kristiyanto saat dihubungi GenPI.co, Minggu (9/10).
Dia meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk tidak tergesa-gesa memulai kembali liga.
“Kemarin ada manager meeting. Mereka ingin dua minggu lagi mulai,” kata Eko.
Namun, Presiden Jokowi ingin tragedi Kanjuruhan diusut tuntas terlebih dahulu.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga ingin adanya pembenahan secara menyeluruh sebelum kompetisi kembali dimulai.
“Pemerintah, Pak Jokowi inginnya, kan, infrastruktur stadion diaudit, aparat disiapkan, itu tidak mungkin dua minggu,” tutur Eko.
Dia mengatakan untuk melakukan hal yang diinginkan Presiden Jokowi tersebut membutuhkan waktu secepat-cepatnya enam sampai delapan bulan.
"Kalau pun kompetisi kembali dimulai, seharusnya nanti berjalan tanpa adanya penonton," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News