Kronologi Rusdi, Pembohong yang Mengaku Aremania Korban Kanjuruhan

16 Oktober 2022 00:20

GenPI.co - Sosok M Rusdi (17) yang mengaku Aremania korban tragedi Kanjuruhan ternyata melakukan kebohongan kepada publik dan para ofisial Arema FC.

Nama Rusdi sempat menjadi sorotan Indonesia karena dirinya mengaku menjadi korban tragedi dan terlantar selama 11 hari di area Stadion Kanjuruhan, Malang.

Dikatakan terlantar karena dirinya mengaku tidak berani untuk pulang ke daerah asalnya yang berada di Probolinggo.

BACA JUGA:  3 Kejanggalan Tragedi Kanjuruhan, Bonek-Aremania Minta Usut Tuntas

Rusdi mengaku pada Sabtu (1/10) dirinya bersama tiga orang rekannya ke Malang untuk menonton Persebaya Surabaya.

Saat tragedi Kanjuruhan terjadi, tiga rekannya menjadi korban meninggal dunia. Hal ini membuat Rusid trauma dan tak ingin pulang.

BACA JUGA:  Tokoh Aremania Hubungi Pentolan Bonek Andie Peci, Adem Ayem

Pengakuannya itu pun viral di media sosial. Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro bersama kapten tim Johan Ahmat Farizi dan Jayus Hariono sempat menemui Rusdi.

Pihak Arema FC membawa Rusdi untuk tinggal di Pondok Pesantren Rejo Darul Musthofa, Kecamatan Gondanglegi, Malang, atas bantuan dari Aremania.

BACA JUGA:  Aremania Laporkan Ade Armando ke Polresta Malang

Namun ternyata, apa yang diceritakan oleh Rusdi tersebut adalah kebohongan. Diketahui, tiga rekannya yang meninggal tidak tercatat dalam data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Seorang pendamping dari Santri Embongan Ponpes Rejo Darul Musthofa, Fakih Pilihan, mengatakan bahwa saat ini Rusdi sudah tidak lagi berada di pondok pesantren tersebut.

Rusid diketahui telah dibawa oleh rekan-rekan Aremania ke RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang.

"Kemarin, Rusdi memang ke sini, tapi setelah ada kabar dari pihak Probolinggo bahwa Rusdi itu tipu-tipu, kita sudah serahkan ke RSJ Lawang. Jadi teman-teman Aremania menjemput ke sini, dan membawanya ke RSJ Lawang," ujarnya, Sabtu (15/10).

Fakih mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak menaruh rasa curiga kepada Rusdi yang mengaku kehilangan tiga orang rekannya.

Pasalnya, pihak pondok pesantren selama ini memang memiliki hubungan erat dengan Aremania dan sering menampung orang yang membutuhkan bantuan.

"Kami dapat informasi pertama dari Probolinggo, kemarin memang ada klarifikasi bahwa yang bersangkutan sering hilang dan bepergian kemana-mana. Tapi tujuan kami hanya menampung orang yang trauma," ujarnya.

Di sisi lain, Kuncoro sendiri mengaku ikhlas dan tidak mempermasalahkan kebohongan yang telah Rusdi lakukan.

"Kami memang hanya berniat menolong, ya sudah tidak ada masalah," kata Kuncoro.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co