GenPI.co - Chelsea mulai keteteran setelah sempat melewati sembilan pertandingan tanpa tersentuh kekalahan.
Tim besutan Graham Potter itu dikalahkan Brighton & Hove Albion dengan skor telak 1-4 pada pekan ke-12 Liga Inggris 2022/2023 di American Express Community, Sabtu (29/10).
Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab kekalahan Chelsea. Salah satunya ialah badai cedera yang menerpa.
Chelsea kehilangan N'Golo Kante yang cedera hamstring. Chelsea juga tidak bisa menggunakan tenaga Wesley Fofana dan Reece James yang dihantam cedera lutut.
Namun, hobi Graham Potter mengutak-atik formasi juga dianggap sebagai biang keladi kekalahan Chelsea.
Selama ini, Potter memang hobi mengganti pakem permainan Chelsea sistem Potterball yang diinginkannya berjalan sesuai kemauannya.
Dikutip dari Express, Potter selalu mengubah strategi dalam tiga pertandingan awal sebagai pelatih Chelsea.
Saat Chelsea melawan RB Salzburg, Potter menggunakan formasi 3-4-2. Ketika Chelsea menghadapi Crystal Palace, Potter menerapkan pakem 4-2-2-2.
Potter menggunakan formasi 3-4-3 saat Chelsea melawan AC Milan. Dilansir dari The Athletic, Potter memang sangat terbuka dengan pakem permainan.
Dia lebih senang menggunakan formasi 4-4-2 yang diubah menjadi 4-2-3-1 di tengah pertandingan.
Namun, Potter akan menerapkan skema 4-2-4 ketika menghadapi tim yang mengusung permainan konservatif.
Skema yang tidak pasti menuntut para pemain beradaptasi dengan cepat. Namun, hal itu juga merepotkan beberapa pemain. Salah satunya ialah Raheem Sterling.
Namun, hal itu juga merepotkan beberapa pemain. Salah satunya ialah Raheem Sterling.
Pemain yang didatangkan dari Manchester City dengan banderol Rp 811 miliar itu hanya bisa mencetak satu gol dalam sebelas laga.
“Ada wing back yang posisi aslinya bukanlah wing back. Saya pikir Sterling tidak cocok dengan posisi itu,” kata legenda Timnas Inggris Martin Keown kepada BBC, Senin (31/10). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News