GenPI.co - Pemain Timnas Iran Amir Nasr-Azadani terancam hukuman mati setelah layangkan protes kepada pemerintah di tengah Piala Dunia 2022.
Amir Nasr-Azadani dikabarkan mendapat ancaman hukuman gantung akibat mendukung demo hak-hak perempuan di Iran.
Melansir dari Daily Mail, Selasa (13/12), situasi politik Iran saat ini meruncing dipicu oleh kematian seorang perempuan berusia 22 tahun.
Perempuan bernama Mahsa Amini tersebut meninggal dalam tahanan karena diduga tidak mengikuti aturan berpakaian Islami di Iran.
Melansir dari Iran Wire, nama Nasr-Azadani ikut terseret dalam kematian Kolonel Eesmaeil Cheraghi yang terbunuh dalam sebuah aksi protes anti-pemerintah.
Pasalnya, setelah kematian tersebut dua orang tertangkap yang kemudian menyeret nama Amir Nasr-Azadani sebagai salah satu pelakunya.
Meski demikian, beberapa sumber menyebutkan bahwa penggawa Timnas Iran itu tidak pernah hadir pada peristiwa pembunuhan meskipun beberapa kali ikut protes.
Nasr-Azadani bersama Timnas Iran juga pernah melakukan protes kepada pemerintah dengan menolak menyanyikan lagu kebangsaan sebelum kick-off melawan Inggris pada Piala Dunia 2022.
Penangkapan Nasr-Azadani sendiri pertama kali diketahui dari laporan mantan direktur klub Zob-e Ahan dan Foulad, Saeed Azari.
"Seorang pahlawan bukanlah seorang politikus. Dia adalah seorang pria dengan jiwa yang berpikiran bebas," tulis Azari dalam unggahan foto Nasr-Azadani.
Sementara itu, hingga kini pihak keluarga Nasr-Azadani belum berani buka mulut ke publik maupun merilis berita terkait pemain berusia 26 tahun tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News