Liga 1 Tetap Jalan Saat Piala AFF 2022 Bergulir, PSSI Disorot Tajam

27 Desember 2022 17:47

GenPI.co - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan sorotan tajam seiring dengan berlangsungnya Liga 1 saat Piala AFF 2022 tengah bergulir sejak 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.

Sorotan tajam itu datang dari pemerhati sepak bola nasional, Siswanto Paijo, yang mengaku prihatin dengan kondisi PSSI.

Dirinya menilai jadwal pertandingan yang bentrok menjadi bukti buruknya manajemen PSSI dalam mengelola liga.

BACA JUGA:  Manuver Jitu PSSI Hadapi Jadwal Padat Timnas Indonesia di Piala AFF 2022

Hal tersebut berdampak besar terhadap konsentrasi dari para pemain yang bertanding, serta kerugian pada klub yang menjalani Liga 1 karena harus rela memberikan pemain bintangnya untuk berlaga di Piala AFF 2022.

“Jalannya Liga 1 di tengah Piala AFF 2022 menurut saya membuktikan PSSI gagal mengelola Liga. Ini jelas akan mengganggu kinerja pemain dan klub asal pemain Timnas berada. Ini kan harusnya fokus ke tahap yang lebih tinggi, toh Piala AFF juga waktunya gak panjang,” ujar Siswanto dari rilis yang diterima GenPI.co, Selasa (27/12).

BACA JUGA:  Media Malaysia: Ketum PSSI Bangga Jordi Amat Pindah ke JDT

Dia berpendapat, sebaiknya Liga 1 dihentikan sementara agar para pemain bisa fokus memenangkan setiap pertandingan yang dilakoninya. Sementara klub tidak kehilangan momentumnya karena pemain andalannya ditarik ke Timnas.

“Kenapa Liga 1 tidak diselenggarakan setelah Piala AFF selesai? Pemainnya juga kan bingung, artinya ini mana yang mau didahulukan, klub juga bingung harus merelakan pemain ke Timnas, sementara Liga 1 tetap berjalan,” ulasnya.

BACA JUGA:  Buntut Eks Dirut PT LIB Bebas, YLBHI Singgung PSSI

Akademisi dari Universitas Trisakti ini menambahkan, seharusnya PSSI bisa menahan diri untuk tidak terburu-buru menyelenggarakan Liga 1 dan dapat berkaca kepada liga-liga yang ada di luar negeri dan lebih mapan.

“Misalnya begini, Liga Inggris mereka kan kalau ada agenda yang lebih tinggi, mereka pasti akan libur. Hal itu seharusnya bisa dicontoh, supaya pemain-pemain bisa fokus. Kalau begini kan mengganggu konsentrasi mereka dalam bermain. Itu yang harus diperhatikan,” ucapnya.

Siswanto menjelaskan, ketika para pemain fokus dalam setiap melakoni pertandingan, potensi untuk menang dan berprestasi sangat memungkinkan.

“Jadi mereka bisa berprestasi, gak bercabang-cabang lah, fokus aja,” katanya.

Lebih lanjut, Siswanto mengaku geram dengan wajah sepak bola Indonesia selama ini, seolah diurus dengan ugal-ugalan dan tidak profesional.

Dirinya menduga PSSI hanya mementingkan aspek bisnisnya saja daripada mengejar kualitas sepak bola nasional.

"PSSI harusnya bisa lebih fokus juga mengurus Liga 1 setelah Piala AFF berakhir, tapi yang terjadi semuanya jalan, ini mau mengejar kualitas atau bisnis sih?" terang Siswanto.

Untuk itu, dirinya mendesak dilakukannya perubahan total secara mendasar dalam tubuh PSSI atau melakukan Revolusi PSSI.

“Kalau dari saya sebenarnya harus ada pembenahan. Kalau bicara urgensinya, ya, sangat urgen sekali. Apalagi kondisi persepakbolaan ini secara keseluruhan dilihat dari ketertiban dari aturan main kan masih banyak kurangnya,” jelas Siswanto.

Jika kondisi seperti ini diteruskan, kata Siswanto, maka sepak bola Indonesia akan terus ketinggalan dari negara lainnya.

“Jadi buat saya ini sangat urgensi dan harus ada revolusi atau perubahan lah di tubuh PSSI, gak seperti ini terus. Kalau begini terus kapan majunya persepakbolaan Indonesia,” tukas Siswanto.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co