GenPI.co - Pihak PSMS Medan mengaku seperti terkena prank atau jebakan setelah mengetahui bahwa kompetisi Liga 2 2022/23 dihentikan oleh PSSI.
Hal itu membuat kubu PSMS Medan sangat kecewa, mengingat selama ini persiapan mereka sudah cukup matang untuk mengikuti lanjutan liga.
"Pastinya kami kecewa. Kami sudah mempersiapkan diri sejak bulan lalu terkait lanjutan liga. Apalagi ada angin segar dari LIB bahwa Liga 2 mau lanjut lagi tanggal 14 Januari 2023 ini," kata Media Officer PSMS, Aldi Aulia, Jumat (13/1).
Lebih lanjut, Aldi juga menjelaskan bila beberapa klub Liga 2 mengaku siap untuk melanjutkan kompetisi yang sempat terhenti karena tragedi Kanjuruhan.
Hal tersebut tentu saja berlawanan yang pernyataan PSSI, di mana salah satu faktor alasan Liga 2 dihentikan adalah seluruh anggota klub di Liga 2 yang ingin kompetisi dihentikan.
"Dalam rapat owner club meeting Liga 2 lalu, PSMS dengan tegas telah menyatakan sikap Liga 2 tetap lanjut dan berniat jadi tuan rumah andai pakai format bubble," ucapnya.
Aldi menilai, dirinya dan klub-klub Liga 2 seperti terkena prank oleh keputusan PSSI.
"Bahkan klub-klub (Liga 2) diminta untuk melakukan risk assessment home base mereka dan hasilnya banyak yang dinyatakan layak. Rasanya kami ini seperti kena prank," tambahnya.
Ketika disinggung perihal langkah selanjutnya, kata Aldi, pihaknya masih akan menunggu rapat internal manajemen PSMS.
"Dengan keputusan pemberhentian itu, kami masih akan membahasnya lebih lanjut dalam rapat internal, termasuk terkait dengan kelanjutan tim yang sudah sebulan terakhir ini kembali menggelar TC," katanya.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News