GenPI.co - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku dirinya tak ingin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dipandang sebelah mata.
Oleh sebab itu, Erick Thohir ingin meningkatkan kualitas kompetisi yang musim depan akan berganti nama menjadi Liga Indonesia dan Liga Nusantara itu.
Salah satu cara meningkatkan kualitas kompetisi adalah, tidak adanya anak emas antara Liga 1 dan Liga 2, dan semuanya rata.
Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan kualitas kompetisi Liga di Indonesia, dan menjadi kiblat sepak bola di ASEAN.
"Kami tidak mau menganakemaskan Liga 1 atau Liga 2. Ketika berdiskusi dalam sarasehan, kami sepakat mau menjadikan Indonesia sebagai salah satu kiblat sepak bola di Asia Tenggara," ucap Erick Thohir, Minggu (5/3).
Lebih lanjut, Erick Thohir juga meminta jajaran timnya di PSSI membuat terobosan baru, agar tidak dipandang remeh oleh tetangga internasional.
"Jangan lagi dianggap sebagai liga terendah di Asia Tenggara. Jadi harus ada terobosan. Tidak boleh seperti katak dalam tempurung," tegas Menteri BUMN tersebut.
Sebelumnya, PSSI telah mengadakan acara Sarasehan Sepak Bola yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (4/3).
Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan itu. Selain Liga 1 dan hal-hal yang mengiringinya, klub-klub juga menyetujui soal-soal seperti pergantian nama, di mana Liga 1 menjadi Liga Indonesia dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara.
Akan tetapi, seluruh usulan klub dalam sarasehan masih belum menjadi keputusan mengikat karena masih harus dibicarakan lebih lanjut.
Erick Thohir pun memastikan sarasehan itu belum akan selesai. Berikutnya, akan ada sarasehan untuk Liga 3 dan Asosiasi Provinsi PSSI.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News