GenPI.co - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan bantahan keras terkait isu Piala Dunia U-20 yang batal karena infrastruktur.
Secara gamblang Basuki membantah bahwa infrastruktur di Indonesia tidak siap untuk menggelar Piala Dunia U-20.
Basuki pun berani menjamin, bahwa semua stadion, baik stadion untuk pertandingan maupun untuk latihan, sudah siap untuk digunakan para negara peserta Piala Dunia U-20.
"Kami sudah menyiapkan semuanya. Sejak 31 Maret, saat FIFA memeriksa tahap akhir finalisasi stadion, semua dinyatakan oke. Jadi tidak benar jika sekarang ada yang bilang batal karena infrastruktur stadion. Gak benar itu," kata Basuki dikutip dari Antara, Selasa (4/4).
Lebih lanjut, Basuki juga menjelaskan bahwa Kementerian PUPR telah melakukan renovasi pada lima stadion pertandingan.
Sselain itu, pihaknya juga telah melakukan renovasi 20 lapangan latihan dengan total biaya mencapai Rp 155,17 miliar.
Itu semua Basuki dan timnya lakukan untuk mendukung terlaksananya Piala Dunia U-20 dengan sukses di Indonesia.
"Kami komitmen dengan tugas yang diberikan. Apalagi ajang Piala Dunia U-20, seperti yang dikatakan Pak Erick, merupakan ajang terbesar kedua FIFA. Sehingga kami tidak main-main demi menjaga amanah Presiden demi suksesnya turnamen tersebut. Selain itu, kami juga tengah memperbaiki stadion-stadion lainnya di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA," tambahnya.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia bukan karena adanya penolakan Timnas Israel bermain di Tanah Air, melainkan karena infrastruktur.
Selain itu, tersiar kabar juga bahwa tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu faktor FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Meski begitu, FIFA tidak menjelaskan secara detail mengenai batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, dan hanya mengatakan bahwa 'situasi terkini' menjadi penyebabnya.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News