GenPI.co - Pelatih kepala Persija Jakarta, Thomas Doll mengaku kecewa terkait keputusan Muhammad Ferarri memilih menjadi polisi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Thomas Doll setelah memimpin latihan tim di lapangan latihan Persija, Depok, Rabu (26/7).
Thomas Doll mengakui dirinya kecewa namun berusaha mencoba memahami pilihan Muhammad Ferarri, yang memilih menjalani pendidikan kepolisian.
Selama menjalani pendidikan kepolisian, Ferarri harus meninggalkan skuad Persija Jakarta selama masa pelatihan.
Sebelumnya tersiar kabar bahwa Ferarri dan beberapa pemain muda Indonesia lainnya dipastikan mengikuti pendidikan kepolisian.
Hal itu kemudian dikonfirmasi oleh Ketua Badan Tim Nasional Indonesia Sumardji, yang juga merupakan anggota polisi.
"Dia memilih itu. Dia memilih untuk pergi ke pelatihan (kepolisian), saya tidak tahu. Tidak ada yang senang dengan hal ini. Maka kami akan mendapatkan konsekuensi. Kita lihat saja apa yang akan terjadi," kata Doll.
Ferarri sendiri diperkirakan akan mengikuti pendidikan kepolisian selama sekira tujuh bulan. Dengan demikian, ia tidak akan dapat membela Persija dalam kurun waktu tersebut.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu menyatakan dirinya bingung dengan situasi yang dihadapi Ferarri, sebab di Eropa hal itu tidak terjadi.
Namun Doll juga mencoba memahami keputusan yang diambil anak asuhnya itu, sebab keputusan itu diyakini Doll diambil dengan matang dan telah berdiskusi dengan keluarga terlebih dahulu.
"Dia (Ferarri) kan juga berbicara dengan orang-orang terdekatnya, orang tua. Pertama kali saya kecewa karena kami memerlukan semua pemain. Tapi ya mungkin dia memikirkan masa depan, para pemain muda itu, semua orang memiliki situasi pribadi yang berbeda. Terkadang tidak mudah untuk mengambil langkah yang tepat," tutur pria asal Jerman itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News