GenPI.co - Pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi (Herry IP) menyoroti penurunan performa Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Seperti diketahui, ganda putra nomor satu Indonesia itu mengalami penurunan performa dalam tujuh turnamen terakhir.
Pada tujuh turnamen terakhir pada ajang BWF World Tour Series 2023, pencapaian terbaik Fajar/Rian adalah meraih runner-up di Korea Open 2023.
Hal tersebut menjadi sorotan tajam, mengingat Fajar/Rian sempat menorehkan prestasi gemilang ketika menjuarai All England 2023, Maret lalu.
Terbaru, Fajar/Rian juga harus tersingkir pada ajang Australian Open 2023 seusai dikalahkan wakil Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, di babak perempat final, Jumat (5/8).
Unggulan pertama tersebut kalah dari unggulan ke-8 dengan skor tiga gim 16-21, 21-15, 14-21.
Herry IP pun membongkar habis-habisan kelemahan yang dimiliki oleh Fajar/Rian pada laga tersebut.
"Dengan hasil ini, performa Fajar/Rian yang mengikuti tiga turnamen beruntun memang menurun. Di Korea mereka bisa maju ke final. Di Jepang bertahan hingga semifinal. Di sini (Australia) malah tersisih di perempat final," buka Herry IP dikutip dari PBSI, Sabtu (5/8).
Berdasarkan penilaian Herry IP, anak asuhnya tersebut masih banyak melakukan kesalahan sendiri dan eror yang seharusnya tak dilakukan pemain papan atas.
"Momen saat mereka unggul 6-3 di gim ketiga, sebenarnya pasangan Korea sudah goyah. Lawan sudah panik. Tetapi begitu momennya hilang, lawan bisa menyusul dan makin tambah percaya diri. Sementara Fajar/Rian jadi tertekan dan akhirnya banyak salah sendiri," ujar Herry IP.
Melihat kesalahan yang dibuat duo Indonesia itu, Kang/Seo segera berinisiatif untuk mengambil peluang kepemimpinan.
"Setelah itu, pasangan Korea malah bisa berbalik dan semangat lagi. Dari sisi teknik, pembukaannya Fajar/Rian harus diakui memang kalah. Permainannya monoton. Harusnya saat di gim ketiga, variasi pembukaannya bisa lebih kreatif. Lebih kaya lagi," pungkas Herry.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News