GenPI.co - Mantan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo meminta PBSI untuk melakukan evaluasi secara tegas terkait manajemen dan pelatih.
Hal tersebut merupakan buntut dari kegagalan Timnas Bulu Tangkis Indonesia untuk meraih medali pada ajang Asian Games 2022.
Seperti diketahui, Timnas Bulu Tangkis Indonesia gagal meraih medali setelah hanya ada tiga wakil yang cuma sampai ke babak 8 besar, dan gagal melangkah ke semifinal.
Ketiga wakil tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Hal tersebut pun menuai sorotan, karena bulu tangkis adalah cabor langganan Indonesia yang kerap mendulang medali pada ajang Asian Games.
Salah satu sorotan tajam itu datang dari mantan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo.
Dirinya mengatakan bahwa komitmen untuk melakukan evaluasi dan belajar dari kegagalan penting dilakukan, apalagi Indonesia memiliki potensi untuk meraih hasil yang lebih baik di panggung olahraga internasional.
“Ini perlu evaluasi secara tegas, apalagi ini sejarah tidak mendapatkan medali. Paling tidak semua harus berbenah diri baik itu manajemennya, kepelatihannya,” kata Mulyo Handoyo dikutip dari Antara, Sabtu (7/10).
Mulyo menambahkan bahwa perencanaan yang matang juga diperlukan dalam mengikuti kejuaraan karena hal tersebut akan menjadi fondasi keberhasilan.
Hal itu akan membantu atlet mempersiapkan strategi, fokus mental, dan pelaksanaan terbaik untuk mencapai tujuan mereka di arena kompetisi.
“Terutama Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) ini bagaimana membuat planning-nya, perencanaannya. Terus pelatih bagaimana mengejar target-target yang harus dicapai. Ini kan harus jelas semua, kalau di situ tidak jelas, mana bisa. Kalau dikejar tanpa planning, tanpa perencanaan, iya begini jadinya,” tutup Mulyo Handoyo.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News