GenPI.co - Pengamat sepak bola Maluku, Ahmed Syauta mendorong Ketua Umum PSSI, Erick Thohir untuk memusnahkan mafia bola.
Ahmed Syauta mendukung langkah Erick Thohir menindak tegas mafia bola untuk memajukan sepak bola Tanah Air.
"Pembentukan satgas oleh Erick Thohir adalah upaya untuk mengontrol pengaturan skor yang dilakukan oleh mafia bola di dalam tubuh PSSI. Ini adalah langkah transformasi untuk memperbaiki sepak bola Indonesia," Ahmed Syauta, Minggu (15/10).
Ahmed menilai untuk memberantas mafia bo0la, maka harus membuat regulasi yang sangat ketat.
"Jadi untuk memberantas mafia bola ini harus dilakukan sejak dari akar rumput, bagaimana membuat regulasi yang mempersempit peluang mafia bola," tuturnya.
Dirinya pun menyinggung terkait penanganan tragedi Kanjuruhan yang hingga kini masih menjadi perbincangan serius di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.
"Kasus Kanjuruhan merupakan tanggung jawab banyak pihak, namun yang pasti merupakan tanggung jawab Ketua Umum PSSI. Erick Thohir tidak tinggal diam, berbagai langkah telah dilakukan termasuk membentuk tim pencari fakta untuk menyelesaikan persoalan tersebut," katanya menjelaskan.
Selain itu dia melanjutkan saat ini Erick Thohir juga telah memberikan sanksi kepada beberapa orang yang dianggap bertanggung jawab, termasuk Kapolres yang memberi perintah untuk menembakkan gas air mata saat tragedi tersebut.
Senada dengan hal itu, Akademisi Unpatti, Amir F Kotaromalos turut menyinggung terkait penolakan terhadap Israel ketika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena beberapa alasan.
"Yang pertama, penolakan terhadap Israel merupakan garis tegas mematuhi konstitusi. Alinea pertama dalam konstitusi mengatakan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan," kata dia.
Dia melanjutkan, hal itu bukan kemauan Erick Thohir, namun Menteri BUMN tersebut yang juga berstatus sebagai Ketua Umum PSSI tentu tersandera antara kepentingan sepak bola dan kemauan sebagian rakyat Indonesia.
Namun hal positif yang patut diapresiasi dari seorang Erick Thohir adalah kemampuan melobi.
Kemampuan tersebut membuahkan hasil sehingga Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA, tetapi justru diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News