GenPI.co - Pasangan ganda putra Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri gagal meraih juara di 2 babak final beruntun.
Hasil minor ini dinilai Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat karena masalah mental mereka di lapangan.
Aryono menilai Bagas/Fikri terlalu percaya diri di lapangan.
Akibatnya, permainan mereka tidak konsisten dan terlalu cepat dalam mengeksekusi serangan.
"Kemarin itu sebenarnya mereka main bagus, hanya mungkin kurang terlalu percaya diri. Setelah itu mungkin cepat puas juga, terus tekanannya tinggi," kata dia, Sabtu (4/11).
Keduanya gagal merebut titel juara di Denmark Open 2023 dan French Open 2023.
Di 2 turnamen berkategori BWF Super 750 ini Bagas/Fikri harus puas sebagai runner up.
Di final Denmark Open 2023 mereka keok dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dengan skor akhir 13-21, 17-21.
Sedangkan di final French Open mereka ditundukkan ganda putra asal Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 14-21, 21-10, 18-21.
Meskipun demikian, Aryono memotivasi Bagas/Fikri terkait pola permainan mereka yang belum rapi.
"Tapi setelah kami bicara pelan-pelan, mainnya jadi lebih tenang lagi. Sedikit-sedikit ada kepercayaan diri lagi," papar Aryono.
Akan tetapi, Aryono menilai Bagas/Fikri mengalami perkembangan positif di Denmark Open dan French Open 2023.
Apalagi mereka sempat berpenampilan buruk selama satu tahun terakhir.
"Bukan hanya Bagas/Fikri saja perlu ditingkatkan kepercayaan dirinya, pertahanan, lalu akurasi pukulannya. Kalau serangan sih sudah cukup bagus, cuma itu tadi, pertahanan, akurasi juga," tegas Aryono.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News