GenPI.co - Petarung Mixed Martial Art (MMA) Jeka Saragih mengatakan bahwa sejarah yang berhasil dia cetak pada ajang Ultimate Fighting Championship (UFC) tak lepas dari lawan yang lebih lemah darinya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Jeka Saragih saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.
Pria asal Dusun Bah Passusang, Sumatra Utara itu mengaku selalu merasa beruntung setiap kali memenangkan pertandingan MMA.
"Setiap pertandingan saya itu keberuntungan bagi saya, tidak ada itu karena jago, itu karena keberuntungan. Dan mungkin lawannya lemah," kata Jeka dikutip dari Antara, Kamis (23/11).
Jeka banyak mendapat komentar miring atas kemenangannya di laga debut UFC, mulai dari gaya selebrasi kemenangan yang dianggap tidak menghargai lawan dan juga pukulan TKO kepada lawan yang sedang tidak siap karena membelakangi Jeka.
Dia juga mengakui banyak omongan negatif yang menyebutnya tidak akan bisa menang pada pertandingan-pertandingan UFC nan keras.
Akan tetapi Jeka menerima segala kritikan itu sebagai motivasi di atas ring.
"Pertandingan kemarin sangat berharga. Karena saya sangat dikecilkan dan saya juga tidak diharapkan untuk menang. Tapi itu jadi motivasi kemarin," ucap Jeka.
Saat menjalani pertandingan MMA, Jeka memang kerap melakukan psywar kepada lawannya, sebelum atau saat pertandingan dengan mengejek.
Pada kemenangan debutnya di ajang UFC, Jeka juga menari-nari seusai menjatuhkan petarung MMA asal Brazil Lucas Alexander.
"Banyak netizen yang bilang, 'Bang, jangan songong-songong'. Tetap saja songong, memang bawaan lahir," imbuhnya.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News