GenPI.co - Legenda Timnas Indonesia Peri Sandria mengatakan bahwa para pemain Skuad Garuda membutuhkan jam terbang.
Timnas Indonesia sendiri baru saja dibantai oleh Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023, Minggu (28/1).
Bermain di Jassim bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Doha, Qatar, Timnas Indonesia dibantai 0-4 oleh Australia.
Seusai laga, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong melihat kekalahan skuad asuhannya dari Australia lebih dikarenakan faktor pengalaman bertanding.
"Kami tidak kalah dalam konteks performa, mereka bermain bagus dan menjalankan instruksi saya dengan baik. Akan tetapi memang unsur pengalaman yang masih dibutuhkan oleh pemain kami," ungkap Shin Tae Yong dikutip dari Antara, Minggu (28/1).
Senada dengan Shin Tae Yong, Peri Sandria juga merasa para pemain lokal Timnas Indonesia kurang pengalaman.
Oleh sebab itu, Peri mengatakan perlu ada regulasi di Liga 1 Indonesia untuk memastikan penambahan jam terbang pemain muda lokal di liga.
"Pemain muda Indonesia banyak yang berpotensi bagus. Namun, mereka butuh jam terbang, butuh pengalaman," ujar Peri.
Penyerang Timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991 itu pun mengingatkan PSSI dan operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) bahwa Skuad Garuda idealnya berisi pemain-pemain berkualitas dari liga.
Menurut Peri, jika kompetisi sulit memberikan peluang kepada pemain lokal terutama yang berusia muda untuk berkembang, Timnas Indonesia akan semakin bergantung kepada pemain naturalisasi.
Naturalisasi, dia melanjutkan, bukanlah hal buruk selama penerapannya tidak malah mengubur bakat-bakat lokal yang bertebaran di liga.
"Setiap pemain yang berlaga di kompetisi itu motivasinya adalah masuk ke tim nasional. Akan tetapi, bagaimana menjaga motivasi itu kalau pemain-pemain lokal ini tidak diberi kesempatan," kata Peri.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News