GenPI.co - PSS Sleman mesti mencari kandang baru menyusul direnovasinya Stadion Maguwoharjo Sleman.
Sebelumnya, PSS menjalani laga kandang menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Sultan Agung, Bantul, pekan lalu.
Akan tetapi, PSS Sleman dilarang menghadirkan penonton apabila bertanding di Stadion Sultan Agung.
Hal ini membikin manajemen Super Elang Jawa mencari alternatif stadion lain supaya bisa dihadiri suporter.
"Pertimbangan kami untuk menjalani laga di Stadion Sultan Agung sebenarnya karena tentu secara jarak lebih dekat. Secara biaya operasional tentu akan lebih hemat jika berkandang di sana," kata Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa, dikutip ligaindonesiabaru.com, Sabtu (10/2).
Namun demikian, tanpa adanya penonton saat laga kandang menjadi hal yang disayangkan bagi PSS.
Menurut dia, bagaimana pun penonton dan fans menjadi pembakar semangat para pemain yang bertanding.
"Masalahnya adalah dari pihak stadion tidak memperbolehkan PSS untuk menggunakan stadion dengan penonton. Hal ini tentu menjadi masalah apalagi larangan dengan penonton dari PSS telah berakhir," papar dia.
Kini pihaknya tengah menjajaki sejumlah stadion yang bisa dijadikan lokasi untuk menggelar laga kandang.
Salah satunya opsi adalah bertanding di Stadion Manahan Solo yang menjadi markas Persis Solo.
"Kita bisa lihat pada pertandingan kemarin (lawan Persikabo 1973), kami kehilangan hal tersebut. Maka dari itu, kami sedang mencoba menjajaki opsi stadion lain seperti Stadion Manahan contohnya untuk bisa menggunakan penonton," ungkap dia.
Di sisi lain, dia meminta suporter bersabar karena manajemen tengah melakukan perundingan untuk mendapatkan stadion kandang baru.
"Perundingan serta beberapa proses sedang kami lakukan dan jika sudah selesai tentu akan segera diumumkan dan PSS Fans dapat kembali mendukung Super Elja berlaga," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News