GenPI.co - Atlet bulu tangkis Indonesia Agripina Prima Rahmanto Putra buka-bukaan terkait isu dirinya yang disebut melakukan match fixing oleh BWF.
Agripina mengungkapkan mendapat tawaran pengaturan skor pada babak kedua Vietnam Open 2017.
Putra dari pebulu tangkis legendaris Sigit Pamungkas itu menolak tawaran tersebut.
Namun pada Januari 2021, dia dijatuhi sanksi dibekukan selama lima tahun dari BWF karena tidak melaporkan perihal tawaran pengaturan skor tersebut kepada federasi dunia.
"Itu kejadiannya pada 2017. Jadi saya ditawari oleh pihak tertentu untuk mengalah tetapi saya dengan dan sangat jelas menolak tawaran tersebut," ujar Agri dikutip dari Antara, Rabu (3/4).
"Jatuhan sanksi BWF-nya pun saat sudah keluar tuduhannya, saya tidak ada sama sekali (terlibat) kasus match fixing. Yang ada tuduhannya adalah saya tidak melaporkan adanya kejadian match fixing," katanya.
Agri menyayangkan sejumlah pemberitaan media massa yang mengabarkan bahwa dia terlibat dalam kasus delapan atlet yang terlibat pengaturan skor di Vietnam Open 2017.
Padahal, lanjut Agri, statusnya menerima hukuman dikarenakan tidak membuat laporan kepada BWF, bukan karena melakukan match fixing.
"Namun yang diberitakan, saya tidak tahu kenapa yang diberitakan nama saya diikutsertakan dalam delapan atlet kasus match fixing Vietnam Open," imbuh Agri.
Nama Agri sempat melejit pada 2010-an sebagai spesialis ganda putra berpasangan dengan Marcus Gideon.
Pasangan tersebut bahkan sempat menduduki peringkat ke-25 dunia dan menggondol juara di Singapura International 2011 dan Iran Fajr 2013.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News