Karyawan Pencetak Medali Olimpiade Mogok Kerja, Prancis Buka Suara

GenPI.co - Pihak Prancis buka suara terkait para karyawan pencetak medali Olimpiade Paris 2024 yang mogok kerja.

Percetakan uang negara Prancis secara resmi menyatakan produksi medali untuk Olimpiade Paris 2024 tetap berjalan sesuai rencana.

Pernyataan itu merupakan respons dari para staf BUMN Prancis yang melancarkan protes dan mogok kerja sejak Maret 2024 lalu.

BACA JUGA:  Rinov/Pitha dan Bagas/Fikri Bisa ke Olimpiade Paris 2024, Kata PBSI

Diketahui ada sekitar 50 karyawan berunjuk rasa di depan kantor pusat percetakan uang di Paris pada Senin (8/4).

Mereka mengklaim mogok kerja yang mereka lancarkan dalam dua pekan terakhir telah mengganggu produksi untuk Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar mulai 26 Juli.

BACA JUGA:  Resmi, Olimpiade Paris 2024 Jadi Turnamen Terakhir Eko Yuli Irawan

"Produksi medali tidak berhenti," kata perusahaan percetakan uang itu dikutip dari AFP, Selasa (9/4).

"Semua medali sudah dicetak dan kami sedang dalam tahap penyelesaian. Kami akan mengirimkannya sesuai jadwal dan tepat waktu," imbuhnya.

BACA JUGA:  Menpora Dito Ariotedjo Beber Harapannya untuk Olimpiade Paris 2024

Para karyawan yang berunjuk rasa itu diwakili oleh serikat pekerja dengan menuntut 'bonus Olimpiade', seperti yang akan dibayarkan kepada pegawai negara lainnya yakni polisi dan perawat yang bekerja selama Olimpiade dan Paralimpiade 2024.

Manajemen percetakan uang negara menolak tuntutan itu, dan sebaliknya tengah merundingkan kenaikan gaji tahunan untuk 430 karyawannya yang mengurusi produksi sekitar 5.000 medali emas, perak, dan perunggu untuk Olimpiade Paris.

Medali Paris 2024 terbuat dari logam daur ulang dan masing-masing berisi medali kecil berbentuk segi enam yang dipotong dari logam bekas Menara Eiffel asli. Desainnya dibuat oleh butik perhiasan mewah di Prancis, Chaumet.(*)