Pakar HAM Desak FIFA Mengawasi Arab Saudi Sebelum Pemungutan Suara Piala Dunia 2034

23 Mei 2024 22:30

GenPI.co - FIFA didesak pengacara internasional pada Rabu untuk menegakkan kebijakannya sendiri dan meneliti catatan hak asasi manusia Arab Saudi sebelum memilih kerajaan itu menjadi tuan rumah Piala Dunia putra 2034.

Dilansir AP News, dokumen setebal 22 halaman dikirimkan ke markas FIFA di Zurich atas nama Mark Pieth dan Stefan Wehrenberg dari Swiss dan pengacara Inggris Rodney Dixon.

Mereka menawarkan untuk bekerja sama dengan FIFA dalam rencana aksi dan pemantauan Arab Saudi oleh para ahli independen.

BACA JUGA:  Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir, Kata Erick Thohir

Makalah mereka menyerukan FIFA untuk menggunakan pengaruhnya sekarang dengan Arab Saudi untuk mematuhi standar hak asasi manusia internasional yang diwajibkan oleh kebijakan badan sepak bola dunia itu sendiri sejak tahun 2017 bagi tuan rumah turnamen.

“Jelas bahwa Arab Saudi masih jauh dari memenuhi persyaratan tersebut,” kata dokumen tersebut.

BACA JUGA:  Heineken Hadirkan Trofi UEFA Champions League dan Legenda Sepak Bola Dunia di Jakarta

“Mengingat hal ini, saat ini, FIFA tidak bisa mengizinkannya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.” 

Mereka mengutip catatan Arab Saudi mengenai kebebasan berekspresi dan berkumpul, perlakuan terhadap tahanan dan pekerja migran, dan undang-undang perwalian laki-laki yang membatasi kebebasan pribadi bagi perempuan.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Olimpiade, Presiden FIFA Buka Suara

Arab Saudi secara konsisten mengatakan pihaknya melakukan perubahan dengan cepat sebagai bagian dari program Visi 2030 untuk memodernisasi perekonomian dan masyarakat kerajaan yang dimotori oleh putra mahkota Mohammed bin Salman.

Menyelenggarakan lebih banyak acara olahraga dan hiburan adalah kunci agar program ini tidak terlalu bergantung pada kekayaan minyak.

Arab Saudi adalah satu-satunya kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034 dalam proses jalur cepat yang dibuka FIFA Oktober lalu dengan langkah yang mengejutkan.

Dengan menjadi perantara kesepakatan tiga benua, enam negara untuk menjadi tuan rumah bersama untuk turnamen tahun 2030, FIFA secara efektif membuka jalan bagi Arab Saudi untuk mendapatkan edisi berikutnya tanpa tawaran saingan.

Tawaran Saudi harus diserahkan secara resmi pada bulan Juli dan akan dikonfirmasi pada 11 Desember dalam pemungutan suara online oleh 211 federasi anggota FIFA.

Para pengacara ingin FIFA menggunakan pengaruh yang dimilikinya sekarang dalam upaya untuk mematuhi kebijakan badan sepak bola itu sendiri yang dirancang selama tujuh tahun oleh profesor Universitas Harvard, John Ruggie.

Dia sebelumnya membentuk prinsip-prinsip panduan PBB tentang bisnis dan hak asasi manusia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co