Memahami Liga Skotlandia yang Selalu Dibayang-bayangi Inggris

16 Desember 2020 15:18

GenPI.co - Serie A Italia, Bundesliga Jerman, LaLiga Spanyol, Ligue 1 Prancis, dan Liga Primer Inggris adalah pusat dari gemerlapnya dunia sepak bola saat ini.

Namun di balik itu semua, terdapat Liga Primer Skotlandia, 'saudara tiri' Liga Inggris yang cukup memprihatinkan.

Liga Primer Skotlandia atau dikenal dengan nama Scottish Premiership adalah kasta teratas dalam sebuah kompetisi sepak bola di Skotlandia.

Saudara dari Inggris dalam naungan Britania Raya ini telah didirikan sejak tahun 1998.

BACA JUGA: Liga Inggris: Man City Vs West Brom Raih Skor Imbang 1-1

Singkat cerita, sebelum munculnya nama Scottish Premiership, kompetisi sepak bola di Skotlandia sudah diadakan sejak tahun 1860-an.

Meskipun dikenal sebagai salah satu 'veteran' dalam dunia sepak bola, Liga Skotlandia hingga saat ini masih belum mampu berbicara banyak.

Termasuk saat Liga Skotlandia mengalami dualisme pada tahun 1998 hingga tahun 2013, sebelum akhirnya mereka bergabung dan muncul nama Scottish Premiership hingga saat ini.

Liga Primer Skotlandia, yang sejatinya hanya berjarak 631 km atau sekitar enam jam perjalanan darat dari tanah Inggris ini bak anak tiri dalam dunia sepak bola.

Ketenaran yang dimiliki oleh saudaranya, Liga Primer Inggris, tidak dirasakan oleh Liga Primer Skotlandia.

Itu tak lepas dari tidak adanya rasa kompetitif yang terjadi dalam kompetisi Liga Primer Skotlandia.

Sejauh ini, Liga Primer Skotlandia hanya didominasi oleh dua nama saja, yakni Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers.

Dominasi keduanya bertahan lama bahkan sejak tahun 1998.

BACA JUGA: Bursa Transfer: Bintang Madrid Pergi, Bomber Top ke Arsenal

Berbanding terbalik dengan Liga Primer Inggris. Jika kita hitung sejak tahun 1998, tercatat ada enam tim berbeda yang menjuarai Liga Primer Inggris.

Manchester United masih mendominasi dengan gelar terbanyak, disusul oleh Chelsea, Manchester City, Arsenal, Leicester City, dan terbaru Liverpool.

Dominasi yang dilakukan oleh Rangers dan Celtic dalam satu dekade terakhir nyatanya tidak berbanding lurus dengan prestasi mereka di kancah Liga Champions.

Keduanya sama-sama belum pernah meraih gelar Liga Champions, sebuah kompetisi paling prestisius di Benua Biru. Hanya Celtic yang pernah menjuara Liga Champions, itupun masih bernama European Cups di musim 1966/67.

Hal itu pun membuat federasi sepakbola Skotlandia, SFA mencoba langkah baru untuk meningkatkan rasa kompetitif liga.

Hal ini mereka aplikasikan sejak tahun 2013. Dengan hanya terdiri dari 12 tim, setiap tim mampu bermain sebanyak 38 kali.

Bagaimana caranya? Diketahui, seperti dilansir dari Goal International, Liga Primer Skotlandia dibagi menjadi dua fase.

Fase pertama setiap tim akan bertemu sebanyak tiga kali. Dalam fase ini, setiap tim berpotensi hanya memainkan sekali kandang dua kali tandang, atau sebaliknya.

Sementara di fase kedua akan terjadi pada minggu ke-34. Pada minggu ke-34 ini, kedua tabel klasemen akan dibagi menjadi dua, yakni enam peringkat atas dan bawah.

Tiap tim yang berada di tabel atas dan bawah, akan saling bertanding satu sama lain di dalam bagiannya untuk menentukan siapa yang juara dan siapa yang terdegradasi.

BACA JUGA: Ballon d'Or 2020 Dream Team: Ada Ronaldo, Messi, dan Maradona

Akan tetapi, Liga Primer Skotlandia saat ini masih didominasi oleh Glasgow Celtic. Klub dengan corak hijau-putih ini masih mendominasi sejak format baru itu dilaksanakan di tahun 2013.

Celtic selalu juara sejak tahun 2013 hingga musim lalu. Sementara pesaingnya, Rangers baru muncul di posisi ketiga di musim 2016/17 karena sempat dinyatakan bangkrut pada tahun 2012.

Hingga pada akhirnya secercah harapan Rangers untuk mengalahkan dominasi Celtic pun muncul di musim ini.

Namun ironisnya, hal itu baru bisa dilakukan oleh seorang 'bocah' Liverpool bernama Steven Gerrard.

Steven Gerrard adalah pelatih kepala Rangers yang klubnya belum pernah merasakan kekalahan di musim ini.

Sejak kedatangannya pada tanggal 1 Juni 2018, Gerrard telah memberikan dampak perubahan nyata dalam diri Rangers untuk memberikan perlawanan kepada Celtic.

Ibarat kata, Rangers mulai terbangun dari tidur lamanya usai dinyatakan bangkrut di tahun 2012.

Tak lama, Rangers arahan Gerrard pun mulai naik menjadi runner-up di musim 2018/19 hingga musim lalu.

The Teddy Bears, julukan Rangers, musim ini tercatat telah meraup 38 poin, hasil dari 12 kemenangan dan dua imbang dari 14 kali main.

Unggul sembilan poin dari pesaing sekaligus rivalnya, Celtic, yang berada di posisi kedua.

BACA JUGA: Liga Polandia: Lechia vs Wisla Plock 0-1, Tuan Rumah Kalah Tipis

Legenda klub Liverpool ini juga belum lama memecahkan sebuah rekor tersendiri bersama Rangers.

Tepatnya pada hari Minggu (08/11/20) lalu, Rangers berhasil meraih kemenangan dengan skor terbesarnya dalam sejarah klub usai mengalahkan Hamilton Academical 8-0.

Dan jikalau Rangers arahan Steven Gerrard berhasil memenangkan kompetisi musim 2020/2021 ini, maka lengkap sudah penderitaan yang dirasakan oleh Skotlandia.

Pasalnya, hingga kini Skotlandia masih belum bisa lepas dari bayang-bayang Inggris, termasuk dalam sistem kepelatihannya.

Liga Primer Skotlandia hingga saat ini harus menggunakan sosok pria asal Inggris untuk menimbulkan rasa kompetitif dalam kompetisi Liga.

Sebuah hal yang tidak bisa dilakukan oleh pelatih-pelatih Skotlandia lainnya.(*) 
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co