Buntut KDRT dengan Ratu Rizky, Alfath Fathier 'Didepak' Persija

GenPI.co - Persija Jakarta mengonfirmasi bahwa pihak klub telah membebastugaskan Alfath Fathier pasca isu KDRT-nya dengan sang istri, Ratu Rizky, viral.

Seperti kita ketahui sebelumnya, Alfath Fathier dan Ratu Rizky sempat viral di media sosial selama beberapa hari.

BACA JUGA: Profil Ratu Rizky, Wanita yang Mengaku Jadi Korban Alfath Fathier

Hal tersebut tak lepas dari Ratu Rizky yang mengunggah semua aib dan perlakuan KDRT yang dilakukan oleh sang bintang Persija tersebut kepadanya.

Kala itu, Ratu Rizky yang juga dikenal sebagai seorang penyanyi ini membeberkan dari sudut pandangnya, perihal apa saja yang ia terima selama menjadi seorang istri Alfath Fathier.

Dalam instastorynya, Ratu Rizky menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan perlakuan kekerasan dalam rumah tangga, serta perselingkuhan yang dilakukan oleh Alfath Fathier.

Ratu Rizky mengaku mendapatkan KDRT dari Alfath Fathier. (foto: Instagram)

Peristiwa tersebut pun mendapatkan respons dari Persija Jakarta, selaku tim Alfath Fathier bernaung.

Melalui halaman resminya, Persija Jakarta menyampaikan bahwa pihak klub telah menjatuhkan sanksi berupa skor kepada Alfath Fathier selama dua bulan.

"Setelah mendengar klarifikasi dari Alfath, demi kebaikan tim dan juga yang bersangkutan, manajemen Persija Jakarta memutuskan untuk membebastugaskan Alfath dari seluruh kegiatan tim selama dua bulan," ucap Presiden Persija, Mohamad Prapanca.

Lebih lanjut, Prapanca mengatakan bahwa Persija telah mengetahui secara utuh situasi yang tengah dihadapi Alfath.

Hal inilah yang membuat Persija menjatuhkan skors kepada Alfath Fathier selama dua bulan untuk menyelesaikan persoalan keluarganya.

BACA JUGA: Jadi Sorotan karena Dituduh KDRT, Ini Respons Alfath Fathier

"Beberapa waktu yang lalu kami memanggil Alfath. Pada pertemuan itu, kami berbicara dari hati ke hati dengan yang bersangkutan," ucap Prapanca.

"Tujuannya adalah untuk mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya, jangan sampai kami pihak Persija menilai sesuatu hanya berdasarkan pemberitaan di media sosial yang terkadang porsinya tidak berimbang," tutup Prapanca soal kasus Alfath Fathier.(*)