GenPI.co - Setelah perusahaan tempatnya bekerja melakukan PHK massal pada 2020, Adhi Septian Nugraha yang termasuk di dalamnya nekat bangun usaha di rumahnya.
Tepatnya berlokasi di Sentraland Boulevard H23 nomor 10, Parung Panjang.
BACA JUGA: Omzet Fantastis! Beragam Bisnis Anjar Hasilkan Rp 200 Juta/Bulan
“Setelah terkena PHK, gue melalui keadaan yang tidak mudah. Setelah melunasi segala macam utang, gue mulai membuka sebuah usaha,” ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (4/5/2021).
Berkarier sebagai bankir selama 3 tahun, kemudian bergabung di salah satu perusahaan ternama nasional selama 7 tahun tidak menyurutkan niatnya untuk belajar menjadi seorang pengusaha.
Adhi mengaku tidak memiliki dasar-dasar sebagai pengusaha bahkan dari pihak keluarga sekalipun.
Kendati begitu, menurutnya keadaan semakin mendesak untuk melakukan hal nekat membuka sebuah usaha.
“Modalnya cuma nekat, kebetulan istri pintar masak. Sekaligus, kebetulan memang hobi nongkrong,” ujarnya.
Adhi mengaku pandemi menjadikan sebuah alasan untuk memulai sebuah bisnis.
BACA JUGA: Icuk Sugiarto, Legenda Bulu Tangkis RI yang Sukses Jadi Pebisnis
Tidak hanya itu, ekonomi yang memburuk serta perusahaan tempatnya bekerja yang terkena dampak menyebabkan dirinya di-PHK.
Oleh sebab itu, menurutnya keadaan semakin memaksanya untuk membuka usaha.
“Sambil menunggu keadaan membaik, ya, gue pikir ini saat terbaik untuk memiliki sebuah bisnis sendiri.” katanya.
Kini adhi sedang disibukkan dengan mengerjakan sebuah bisnis F&B serta distributor FMCG atau barang keperluan sehari-hari.
“Balik lagi basic-nya ya, tukang rokok yang doyan nongkrong. Jadi di saat ada kesempatan, ya, dua bisnis gue mulai lagi,” ujarnya.
Menurutnya, dalam 3 tahun pertama, Adhi akan menjalankan bisnis ini terlebih dahulu. Tidak hanya itu, Adhi juga mempunyai sebuah mimpi untuk menjalankan bisnis travel haji dan umrah.
“Biar bisa sering bolak-balik ke Tanah Suci aja sih,” harapnya.
BACA JUGA: Jualan Sejak SMP, Saat Mahasiswi Bisnisnya Makin Datangkan Hoki
Adhi membangun kafe, tepat di samping rumahnya dengan bermodalkan Rp 100 juta bersama teman-temannya.
“Omzet so far masih cukup buat ngegaji karyawan sama operasional aja dulu, kita semua tahu lagi pandemi. Setidaknya kami bisa belajar sambil bertahan,” bebernya.
Selama pandemi, Adhi mengaku terus menerus tergerus situasi yang memaksanya untuk berjuang.
Kendati begitu, dia optimistis bisnisnya ini akan tetap bertahan bahkan semakin berkembang di saat pandemi covid-19 selesai. (*)
Foto: SC IG @_dapur_nyonya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News