Bosan Jadi Pegawai, Yan Dikara Banting Setir ke Tukang Kopi

12 Juni 2021 12:10

GenPI.co - Bosan jadi pegawai salama 18 tahun, Yan Dikara keluar dari zona nyaman dan beralih menjadi seorang wirausaha.

Yan juga mengaku memiliki hasrat untuk mencari sesuatu yang berbeda lewat berbagai bisnis yang dilakoninya.

“Walaupun bergelut dengan bisnis itu bukan hal yang mudah, ya. Elu harus menjaga konsistensi bagaimanapun caranya dalam bisnis,” ujar Yan kepada GenPI.co, Kamis, (10/6/2021).

BACA JUGA:  Lili Usaha Ayam Petelur, Bisnis Sampingan Omzet Rp 10 Juta/Bulan

Menurut Yan, banyak konsekuensi yang harus dihadapi ketika memutuskan untuk keluar dan membuka usaha sendiri.

“Misalnya terkait pendapatan yang enggak menentu. Bisnis kan kadang sepi kadang ramai. Artinya pendapatan yang diterima, tuh, enggak pasti,” tuturnya.

BACA JUGA:  Sempat Terbelit Utang, Sarjana Ganteng Ini Sukses Ternak Sapi

Yan juga mengatakan bahwa berbisnis tidaklah mudah. Perlu pemeliharaan yang konsisten dan tetap memutar otak agar bisnis yang sepi bisa menjadi ramai.

Terlebih lagi pada saat pandemi. Yan mengaku sangat terpukul dengan hadirnya covid-19.

BACA JUGA:  Sarjana Cantik & Jago Masak, Kini Devina Sukses Bisnis Bake Haven

“Tadinya punya kedai di BSD lalu punya rencana pindah ke Bali juga. Akan tetapi, ya, tahu sendiri kan Bali juga lagi kayak bagaimana,” ujarnya.

Impiannya pindah ke Bali bukan semata-mata karena Pulau Dewata itu merupakan tempat yang menyenangkan, akan tetapi, dirinya memiliki misi untuk membangun kedai kopi di kebun.

“Akhirnya gue putusin tutup kedai di BSD lalu buka lagi di Bintaro. Di sini kami kolaborasi sama berbagai pihak. Sekarang enggak jual kopi aja, tapi jual sepeda juga,” ujarnya.

Yan sebelumnya mengaku bergelut di bidang ritel dengan menjual berbagai mainan yang bisa dikoleksi di Pasar Santa. Akan tetapi bisnisnya ternyata tidak menjanjikan.

“Setelah itu ya buka kedai. Karena punya alat juga di rumah dan gue suka ngopi. Jadi gue bangun kedai sendiri,” imbuhnya.

Kedai pertama Yan terletak di BSD yang dinamakan Kararopi. Dengan bermodalkan Rp 100 juta, dirinya bisa meraup keuntungan yang lumayan setiap bulannya.

Menurut Yan, dalam berbisnis membutuhkan konsistensi dan fokus yang baik. Sebab, menurutnya kedua hal tersebut merupakan kunci untuk menuju keberhasilan.

“Bisa aja kita menyerah ketika tersisa dua atau bahkan satu step lagi menuju kesuksesan. Jadi, lakukan apa yang lagi dikerjain itu secara fokus. Satu-satu dulu,” tutup Yan Dikara. (*)

 

 Kedai kopi Kararopi (foto: SC IG @kararop)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co