Kisah Erlin & Rekan Dapat Cuan dari Bisnis Sewa Perlengkapan Bayi

25 Juni 2021 09:55

GenPI.co - Perlengkapan bayi dan mainan anak memang sangat diperlukan setelah buah hati lahir.

Namun, beberapa perlengkapan bayi hanya digunakan dalam waktu relatif singkat, karena pertumbuhan anak yang cepat.

Selain itu harga perlengkapan bayi dan mainan anak umumnya mahal.

BACA JUGA:  Iding Bisnis Kerupuk Kulit, Punya Cabang Penggoreng saat Pandemi

Melihat peluang itu, Erlin Septiyana memiliki ide untuk membuka bisnis jasa penyewaaan perlengkapan bayi dan mainan anak.

“Saya terpikirkan untuk memulai usaha ini, karena waktu anak pertama lahir, dapat kado perlengkapan bayi. Tapi masa pakainya singkat, barangnya masih bagus dan sudah tidak bisa dipakai lagi,” ujar Erlin kepada GenPI.co, Kamis (24/6/2021).

BACA JUGA:  Suka Fesyen, Ojan dan Rekan Buka Clothing Line, Omzetnya Jutaan

Menurutnya, beberapa perlengkapan bayi mengikuti fase atau usia bayi. Beda fase, beda juga perlengkapannya.

“Karena rumah juga ruangnya terbatas, bingung mau disimpan dimana. Jadilah kepikiran untuk disewakan saja,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Wanita Gigih Ini Sukses Bisnis Cilok, Omzetnya Luar Biasa

Saat memulai bisnis tersebut Erlin punya enam perlengkapan bayi yang sudah tidak dipakai. Kemudian dia mulai pasarkan melalui marketplace.

“Senang sekali pertama ada yang menyewa,” katanya.

Bisnis yang dimulainya pada 2017 itu makin berkembang hingga saat ini, bahkan barang yang disewakan sudah berjumlah 150 unit.

“Kalau katanya the beginning is difficult, bagi saya mempertahankan itu jauh lebih sulit. Apalagi di era pandemi kayak sekarang,” tuturnya.

Ibu dua anak itu mengaku usahanya sempat menurun dan tidak mendapatkan keuntungan atau cuan pada April 2020.

“Namun, saya dan tim memilih untuk bertahan, karena kami yakin jenis usaha seperti kami dibutuhkan banyak orang tua. Kami membantu orang tua yang ingin memberikan kebutuhan anak tanpa harus mengeluarkan biaya banyak,” paparnya.

Harga sewa tentu lebih rendah daripada harus membeli, apalagi kalau sudah tidak terpakai. Dia pun membocorkan strategi yang dilakukan selama pandemi.

“Kami masih terbatas untuk melakukan strategi secara offline. Kami melakukannya di online dengan memanfaatkan media sosial,” ungkap Erlin.

Erlin juga menceritakan suka duka menjalani bisnis yang digelutinya.

Dia mengaku pernah down pada 2018, dan ingin mengakhiri usaha tersebut. Akan tetapi, dia mendapatkan pertolongan dari temannya yang ingin bergabung dalam bisnis tersebut.

“Saya pikir itu adalah tantangan, akhirnya kami jalan bareng sampai sekarang bersama beberapa orang yang tergabung dalam tim kami,” imbuhnya.

Erlin pun berpesan kepada semua orang yang mengalami titik jenuh saat menjalani usaha.

“Segera cari solusi untuk bisa bangkit, dan ingat ke visi awal kenapa harus bikin usaha ini,” tutupnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co